Balas Kematian Ismail Haniyeh, Hamas Deklarasikan Perang Terbuka, Iran Janji Hukum Berat Zionis

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas.

Saat di universitas pada tahun 1983, ia bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, cikal bakal Hamas.

Ia naik pangkat dalam Hamas sebagai asisten pribadi dan ajudan pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin.

Haniyeh beberapa kali dipenjara oleh otoritas Israel dan hidup bolak-balik di dalam dan di luar Jalur Gaza setelah menghadapi deportasi dan upaya pembunuhan.

Awal tahun ini, serangan Israel menewaskan tiga putranya di Gaza utara.

 

Baca juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Syahid Kena Rudal Israel di Iran, Presiden Palestina: Pengecut

Iran Janji Balas Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

 Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei menegaskan pihaknya akan membalas Israel atas kematian Kepala Politbiro Hamas Ismail Haniyeh.

Israel diduga membunuh Haniyeh dalam seranagn udara di Teheran, Iran.

Khamenei mengutuk Israel yang membunuh Haniyeh saat pemimpin Hamas itu menjadi tamu di Iran. Haniyeh dibunuh usai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Selasa (30/7/2024) waktu setempat.

 "Rezim kriminal, teroris Zionis membunuh tamu tersayang kami di wilayah kami dan menyebabkan dukacita mendalam. Namun, itu juga menjadi alasan untuk hukuman yang berat," kata Khamenei dalam laman resmi pemimpin Iran tersebut, Rabu (31/7).

Khamenei menyanjung Haniyeh yang berjuang secara bermartabat untuk kemerdekaan Palestina.

Khamenei pun menegaskan sudah menjadi kewajiban Iran untuk membalas kematian Haniyeh.

"Usai peristiwa yang tragis dan memilukan ini, yang terjadi di dalam perbatasan Republik Islam (Iran), kami meyakini sudah menjadi tugas kami untuk membalas," katanya.

Ismail Haniyeh merupakan salah satu target utama Israel usai serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Selama menggempur Gaza, militer Israel pun telah membunuh puluhan keluarga Haniyeh, termasuk anak dan cucunya.

Halaman
1234

Berita Terkini