Haniyeh telah menjadi wajah diplomasi internasional Hamas saat perang berkecamuk di Gaza, dan telah mengambil bagian dalam perundingan gencatan senjata tidak langsung.
Haniyeh dipandang oleh banyak diplomat sebagai seorang moderat dibandingkan dengan anggota kelompok garis keras Hamas di Gaza.
Meskipun menurut beberapa komentator Israel, ia dianggap oleh beberapa pihak di Israel sebagai hambatan untuk mencapai sebuah kesepakatan.
Baca juga: Sampai Kini Israel Tak Akui Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Adakah Dalang Lain?
Ribuan Orang Beri Penghormatan
Ribuan warga Doha, Qatar memberikan penghormatan terakhir kepada mantan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh (62) yang tewas meninggal dalam sebuah serangan udara pada Rabu (31/7/2024) dini hari di Iran.
Mereka, yang berkumpul dalam Shalat Jumat di Masjid Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab di Doha.
Di sana juga digelar shalat jenazah untuk Haniyeh pada Jumat (2/8/2024).
Haniyeh, yang terbunuh setelah melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masaoud Pezeshkian sehari sebelumnya, mendapat banyak simpati.
Dilansir dari Al Jazeera, saat shalat Jumat selesai, jenazah Haniyeh, yang dikawal oleh ribuan orang yang menghadiri shalat, akan dibawa ke pemakaman kerajaan Lusail di utara Doha.
Langkah-langkah keamanan sangat ketat.
Akan ada puluhan pejabat negara dari seluruh dunia, terutama dari negara-negara Islam.
Selain itu, para pemimpin faksi-faksi Palestina, termasuk Fatah dan Jihad Islam, juga akan hadir di sini.
Keluarga Haniyeh juga akan hadir untuk memberikan penghormatan.
Baca juga: Aceh Hebat 2 Tetap Layari Rute Sabang-Banda Aceh untuk Pelayaran Sabtu, 3 Agustus 2024
Baca juga: Mahasiswi Bireuen Korban Pembunuhan Sendirian di Rumah Saat Kejadian, Pelaku Sering ke Desa Itu
Baca juga: Pj Bupati Aceh Timur Bagikan 10 Juta Bendera Merah Putih untuk Masyarakat