Sumber tersebut mengatakan, ia pergi dengan iring-iringan mobil namun kemudian diterbangkan keluar, tanpa mengatakan tujuannya.
Pada gilirannya, Hasina disebut kabur ke India.
Kerumunan massa yang gembira telah mengibar-kibarkan bendera, beberapa menari di atas sebuah tank di jalan-jalan pada Senin pagi, sebelum ratusan orang menerobos masuk ke gerbang kediaman resmi Hasina.
Channel 24 Bangladesh menyiarkan gambar-gambar kerumunan orang yang berlari ke dalam kompleks, melambaikan tangan ke kamera saat mereka merayakannya.
Baca juga: Bangladesh Rusuh, PM Hasina Mundur, Naik Helikopter Militer Lari ke India
Hasina bantah gunakan kekerasan terhadap demonstran
Sementara itu, diberitakan Reuters, Senin, Pemerintah Bangladesh untuk pertama kalinya sejak kerusuhan mengumumkan jam malam nasional tanpa batas waktu mulai pukul 18.00 pada Minggu.
Pemerintah setempat juga telah mengumumkan hari libur umum selama tiga hari mulai hari hari ini, Senin.
Kerusuhan, yang mendorong pemerintah untuk menutup layanan internet, merupakan ujian terbesar Hasina dalam belasan tahun pemerintahannya.
Hasina tercatat memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum yang diboikot oleh oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh.
Kritikus Hasina, bersama dengan kelompok hak asasi manusia, menuduh pemerintahannya menggunakan kekerasan berlebihan terhadap pengunjuk rasa.
Namun, tuduhan tersebut segera dibantah oleh Hasina dan para menterinya.
"Mereka yang melakukan kekerasan bukanlah mahasiswa, melainkan teroris yang ingin mengganggu stabilitas negara," kata Hasina.