Konflik Palestina vs Israel

Hamas Berduka, 7 Sahabat Ismail Haniyeh Meninggal Dibunuh Israel dalam Pemboman di Kamp Al-Shati

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto 7 sahabat Ismail Haniyeh yang dibunuh Israel dalam pemboman di Kamp Al-Shati pada Senin (19/8/2024) (kiri) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan).

Sebuah sumber penting di Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengatakan kepada media Kuwait al Jarida bahwa delegasi Amerika, yang dimediasi oleh Oman, diam-diam melakukan perjalanan ke Teheran, Iran.

“Ini benar-benar salah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS kepada The Post, Kamis (15/8/2024).

 Fox News melaporkan bahwa delegasi tersebut diduga berupaya menyampaikan pesan ke Iran untuk meredakan ketegangan di kawasan antara Iran dan Israel.

Misi tersebut dilaporkan untuk menyampaikan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei bahwa pemerintahan Joe Biden-Harris "dibiarkan tidak tahu apa-apa" oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr dari Hizbullah.

 
Israel sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr tetapi belum mengomentari kematian Haniyeh di Teheran.

 

Pejabat AS Diam-diam Bertemu Iran

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas akibat alat peledak yang diselundupkan ke wisma tamunya di Teheran, demikian dilaporkan New York Times.

Bom tersebut disembunyikan pada bulan Juni dan menggunakan teknologi jarak jauh.

Laporan sebelumnya oleh The Telegraph menuduh bahwa Mossad menyewa agen keamanan Iran untuk menanam bahan peledak di kamar Haniyeh, mengutip dua pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya dalam laporan tersebut.

Laporan yang sama menyatakan bahwa agen tersebut meninggalkan negara itu tetapi tetap memiliki sumber yang dekat di Iran.

Fox News juga melaporkan perkembangan terkini, dengan mencatat bahwa delegasi Amerika diperkirakan tiba di Iran melalui Turki, mendarat di Bandara Payam-e-Khorram di Karaj Kamis lalu dan bertemu dua jam dengan pejabat Iran sebelum kembali ke Turki.

Diduga, delegasi Amerika menyerahkan daftar nama sepuluh agen Mossad di Iran yang diyakini Amerika terlibat dalam pembunuhan itu, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Al Jarida mengatakan bahwa Amerika dilaporkan melakukan hal ini sebagai inisiatif "itikad baik" dalam menanggapi serangan Israel, yang dilakukan tanpa koordinasi Amerika.

Baca juga: Hamas Tolak Mentah Gencatan Senjata, Kepemimpinan Sinwar Menakutkan Bagi Israel Ketimbang Haniyeh?

Ada Pembelot di Iran

Halaman
1234

Berita Terkini