SERAMBINEWS.COM - Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan mengatakan bahwa ia mendapat tekanan dari para pemimpin global agar tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Berbicara kepada BBC, Khan mengatakan dia menghadapi banyak penolakan ketika meminta surat perintah penangkapan, tetapi dia tetap teguh pada keputusannya, tekanan bahwa keputusannya didukung oleh banyak bukti.
Khan menekankan bahwa dengan terus menegakkan hukum, ICC harus menunjukkan dedikasinya terhadap keadilan.
Ia mengatakan bahwa untuk mempertahankan kesan bahwa hukum diterapkan secara merata dan tidak memihak negara-negara yang kuat seperti yang didukung oleh mitra NATO atau Eropa, surat perintah penangkapan harus disampaikan dengan baik kepada otoritas Israel maupun para pemimpin Hamas.
Baca juga: Abu Ubaida Rilis Instruksi Baru Penjaga Sandera Israel di Gaza, Pejabat Hamas Punya Perintah Baru
Ia juga mengatakan bahwa beberapa pemimpin dunia memberikan saran dan ancaman untuk mencegahnya melanjutkan masalah ini.
Namun, Khan tidak akan menyebutkan nama individu atau negara tertentu yang terlibat dalam upaya menekan tersebut.
Khan juga memuji pemerintahan Buruh Inggris yang baru terpilih karena mencabut persetujuannya terhadap permohonannya untuk surat perintah penangkapan bagi Netanyahu.
Ia menunjukkan bahwa perspektif pemerintahan baru tentang hukum internasional telah berubah dengan jelas.
Mengutip bukti terpercaya yang menghubungkan Netanyahu dan Gallant dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Gaza sejak 8 Oktober 2023, Khan secara resmi meminta surat perintah penangkapan untuk kedua pria tersebut pada bulan Mei.(*)