Reaper, yang masing-masing berharga sekitar 30 juta dolar atau sekitar Rp487 miliar, dapat terbang pada ketinggian hingga 50.000 kaki dan memiliki daya tahan hingga 24 jam sebelum harus mendarat.
Setelah eskalasi konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, Houthi memperingatkan bahwa mereka akan melancarkan serangan terhadap wilayah Israel sambil melarang kapal-kapal yang terkait dengan negara Yahudi tersebut melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.
Larangan ini diberlakukan hingga Tel Aviv menghentikan operasi militernya terhadap kelompok Palestina Hamas di daerah kantong yang diperangi itu.
Sebagai tanggapan, AS dan sekutunya meluncurkan Operasi Prosperity Guardian yang bertujuan untuk memastikan kebebasan navigasi dan keselamatan lalu lintas maritim di Laut Merah.
Selanjutnya, angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Inggris mulai melancarkan serangan gabungan terhadap posisi-posisi yang dikuasai Houthi di beberapa kota Yaman, menggunakan pesawat terbang, kapal perang, dan kapal selam, yang menargetkan lokasi-lokasi rudal Houthi, pesawat nirawak, dan sistem radiolokasi.
Namun sejauh ini, upaya tersebut tidak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan Israel, AS, dan para sekutunya.
Baca juga: VIDEO Shalawat Menggema Sambut Jenazah Tu Sop di Masjid Raya Baiturrahman
Baca juga: Pedaftaran CPNS 2024 Tinggal 2 Hari Lagi, Ini 20 Kementerian dan Pemda Sepi Peminat
Baca juga: Harga Emas Hari Ini di Lhokseumawe Stagnan, Berikut Rincian Harga per 8 September 2024
Sudah tayang di Tribunnews.com