Dalam periode itu sudah terpasang 703.308 sambungan di 17 provinsi dan 56 kabupaten/kota di Indonesia.
Syarifah mengatakan keunggulan penggunaan jaringan gas rumah tangga di antaranya lebih bersih, lebih aman karena tekanan gas sudah dikontrol rendah dan tidak menimbulkan kebakaran jika terjadi kebocoran.
Kemudian lebih efisien karena tersedia 14 jam dan tidak perlu isi ulang dan pastinya dapat mengurangi beban APBN atas belanja impor LPG.
“Melalui perencanaan pembangunan Jargas ini, kami perlu melakukan studi kelayakan dahulu, dengan kajian awal memberikan gambaran mengenai kelayakan peyediaan suatu infrastruktur di lokasi sasaran,” jelasnya. (*)
Baca juga: Sosok Bripda Syuhada, Polisi Penghafal Alquran Beprestasi yang Wakili Aceh di MTQ Nasional 2024