Feature

Muhammad Zamzami, Atlet Kempo Termuda yang Berhasil Cetak Sejarah untuk Lhokseumawe

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Zamzami foto bersama keluarganya usai meraih medali emas cabang Kempo pada ajang PON Aceh-Sumut.

MUHAMMAD Zamzami baru berusia 18 tahun dan tercatat sebagai atlet termuda untuk cabang olahraga (cabor) kempo pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.

Meski masih terbilang muda, tetapi putra asal Lhokseumawe ini berhasil mempersembahkan medali emas untuk kontingen Aceh. Muhammad Zamzami mempersembahkan medali emas di kelas randori (tarung bebas) -55 Kg.

Emas yang dipersembahkan Muhammad Zamzami langsung menambah koleksi emas bagi Aceh, dimana total perolehan medali untuk Aceh dari cabor kempo adalah 2 emas dan 1 perunggu.

Ketua Perkemi Lhokseumawe Hanirwamsyah, yang juga pengurus inti Perkemi Aceh, kepada Serambi, Minggu (22/9/2024), menjelaskan, dari 21 atlet kempo asal Aceh yang diturunkan di PON, dua di antaranya berasal dari Lhokseumawe.

"Alhamdulillah, salah satu di antaranya berhasil mempersembahkan emas untuk Aceh," ujarnya.

Peraihan emas oleh Muhammad Zamzami ini sekaligus juga menjadi sejarah baru bagi cabang kempo di Kota Lhokseumawe. "Ini perdana ada atlet kempo asal Kota Lhokseumawe yang mempersembahkan emas untuk Aceh diajang PON," ungkap Hanirwamsyah.

Disamping itu, sebuah kebanggaan lainnya, Muhammad Zamzami merupakan atlet kempo termuda dari seluruh Indonesia yang turun pada ajang PON Aceh-Sumut.

"Perjalanan dan karir Muhammad Zamzami masih panjang. Semoga kedepan dia pun akan bisa berprestasi hingga tingkat Internasional," harap Hanirwansyah.

Untuk diketahui, Muhammad Zamzami saat ini tercatat sebagai mahsiswa tingkat pertama Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara Nofreezar Abot dan Yulida Ariani.

Sedangkan kesukaan Muhammad Zamzami terhadap cabang olahraga beladiri Kempo, tentunya karena ayahnya, yakni Nofreezar Abot yang tercatat sebagai pelatih tim Kempo Aceh pada PON  Aceh-Sumut. Bahkan Nofreezar Abot pernah menjadi atlet Kempo Aceh pada PON di Palembang beberapa tahun lalu dan berhasil mempersembahkan perunggu untuk Aceh.

Menurut Abot, Muhammad Zamzami mulai berlatih sejak umur 15 tahun. Karena keseriusan dan ketekunan berlatih, maka selama ini dia pun terus mampu menoreh prestasi baik tingkat daerah maupun nasional. Prestasi lainnya yang telah diraih Muhammad Zamzami adalah medali emas pada ajang Pra PORA tahun 2021, medali perunggu di Kejurnas Gibran Raka Buni Jateng tahun 2022. Lalu, medali emas ajang PORA Pidie tahun 2022, dan medali emas pada Aceh Open di Takengon tahun 2022.

"Dengan prestasi ini, semoga Muhammad Zamzami bisa terus giat berlatih dan meraih prestasi yang lebih tinggi lagi," harapnya.(bah)

Berita Terkini