SERAMBINEWS.COM - Kakak dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Lusi Namo, mengungkapkan sejumlah informasi terkait dugaan kekerasan yang dialami adiknya sebelum meninggal dunia.
Prada Lucky merupakan anggota Batalyon TP 834/WM Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Prada Lucky meninggal dunia di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (6/8/2025) sekira pukul 11.23 WITA.
Prada Lucky menjalani perawatan intensif selama empat hari di rumah sakit sejak Sabtu (2/8/2025).
Sebelum meninggal, Prada Lucky diduga dianiaya oleh 20 seniornya.
Mengenai dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky, sang kakak memberikan pengakuan.
Lusi Namo mengatakan, ada seseorang yang mengaku sebagai pacar salah satu prajurit mengirim pesan melalui Direct Message (DM) Instagram.
“Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali."
"Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah."
"Namun, saat daftar nama pacarnya tidak ada dalam beberapa catatan 20 pelaku tersebut," ungkapnya, Sabtu (9/8/2025), dilansir POS-KUPANG.com.
Baca juga: Ayah Prada Lucky Murka, Identitas Pemilik Akun yang Fitnah Terkuak, Diduga Istri Anggota TNI
Ginjal dan Paru-paru Hancur
Lusi menyebut, dokter mengatakan ginjal dan paru-paru korban sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah.
Menurutnya, dugaan kekerasan itu terjadi saat pergantian piket dari hari Senin hingga Jumat.
Di dalam sel, kata dia, korban dan rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur.
Dalam pengakuannya, Lusi mengatakan sempat melihat ada bekas sepatu pada perut Prada Lucky.