SERAMBINEWS.COM - Jenazah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, telah ditemukan dari lokasi serangan udara Israel di pinggiran Selatan Beirut pada Minggu (29/9/2024).
Sumber medis dan keamanan Lebanon mengatakan, kondisi jenazah saat ditemukan dalam keadaan masih utuh.
Tidak ada luka langsung di tubuhnya dan dugaan sementara penyebab kematiannya adalah trauma tumpul akibat kekuatan ledakan.
Sebuah klip pendek yang kemudian diedarkan oleh media Lebanon, disebut menunjukkan momen saat jasad pimpinan Hizbullah ditemukan dari markas bawah tanah di Beirut.
Mengutip Tribunnews.com, Senin (30/9/2024), selain pemimpin kelompok perlawanan Lebanon yang didukung Iran, lebih dari 20 anggota Hizbullah tewas dalam serangan udara besar-besaran di Beirut.
Sementara pernyataan Hizbullah pada hari Sabtu yang mengkonfirmasi kematian Nasrallah, tidak menyebutkan bagaimana tepatnya dia dibunuh atau kapan pemakamannya akan dilakukan.
Baca juga: VIDEO Detik Detik Rudal Hipersonik Filisthin 2 Gagal Dicegat Rudal Arrow, Iron Dome Kalah Cepat
Kematian Nasrallah sejauh ini merupakan pukulan paling signifikan dalam dua minggu terakhir, setelah sebelumnya Hizbullah mengalami serangan mematikan terkait teror peledakan alat komunikasi pager.
Sementara Senator Amerika Serikat mengatakan, bom yang digunakan Israel untuk membunuh Nasrallah adalah senjata berpemandu buatan Washington.
Mark Kelly, selaku ketua Subkomite Angkatan Udara Senat AS mengatakan, Israel menggunakan bom seri Mark 84 seberat 2.000 pon (900 kg).
JDAM mengubah bom standar tanpa pemandu menggunakan sirip dan sistem pemandu GPS menjadi senjata berpemandu.
Sebagaimanan diketahui, AS merupakan sekutu lama dan juga pemasok senjata terbesar ke Israel.(*)
Host: Dara Nazila
Baca juga: VIDEO Iran Tabuh Genderang Perang! Ancam Turun Langsung Jika Israel Tak Berhenti Serang Lebanon