Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi Aceh year on year (y-o-y) per September 2024, sebesar 1,50 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,30.
Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 2,40 persen dengan IHK sebesar 107,45.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 0,47 persen dengan IHK sebesar 107,42.
Sementara bila dibandingkan dengan inflasi nasional 1,84 persen, maka Aceh yang hanya 1,50 persen dianggap lebih rendah.
"Dengan demikian, pencapaian y-o-y Aceh masih lebih rendah dibanding secara nasional," kata Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution dalam konferensi pers secara daring, Selasa (1/10/2024).
Inflasi y-on-y Aceh terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.
Seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,31 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,96 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,39 persen.
Lalu, kelompok kesehatan sebesar 1,88 persen, kelompok transportasi sebesar 0,18 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,17 persen.
Selanjutnya, kelompok pendidikan sebesar 1,37 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,51 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,51 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks seperti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,73 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen.
"Sementara tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Aceh pada September 2024, sebesar 0,52 persen," kata Ahmadriswan.
"Untuk tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Aceh pada September 2024, sebesar 1,31 persen," pungkasnya.(*)