Laporan Bustami | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Gunung Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah memang sudah lama menjadi primadona pendakian bagi para pecinta petualangan.
Gunung yang berada di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Bener Meriah ini pun juga memiliki pemandangan terbaik saat matahari terbit di ufuk timur.
Gunung Burni Telong, jaraknya dari ibu kota kabupaten Bener Meriah yaitu Simpang Tiga Redelong, kurang lebih sekitar 16 km.
Jarak tersebut bisa ditempuh dengan menggunakan roda dua maupun roda empat dengan menempuh waktu sekitar 30 menit.
Titik utama pendakian gunung Burni Telong terletak di Bandar Lampahan, Desa Rembune, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.
Ketinggian puncak gunung Burni Telong yaitu 2.624 mdpl (meter diatas permukaan laut).
Sehingga, gunung Burni Telong kerap menjadi pilihan wisatawan untuk liburan akhir tahun.
Gunung ini masuk dalam jajaran 10 besar gunung paling tinggi yang berada di Provinsi Aceh.
Untuk diketahui, Gunung Burni Telong salah satu wisata pendakian berupa gunung berapi yang masih aktif dengan jenis gunung berapi kerucut.
Kendati demikian, gunung Burni Telong ini menjadi destinasi wisata favorit bagi para pecinta alam serta wisatawan yang hobi mendaki gunung.
Karena itulah destinasi wisata ini tergolong dalam wisata minat khusus yang menyajikan pemandangan yang begitu indah dan udara yang sangat sejuk.
Nah, hal yang tak kalah menarik dari wisata gunung Burni Telong ini adalah memiliki ekowisata yang berkaitan dengan flora dan fauna yang hidup di dalamnya.
Jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai objek ekowisata gunung Burni Telong adalah bunga edelweis dan kantong semar.
Sedangkan ekowisata dengan fauna utamanya melalui primata dan burung.
Bagi anda yang berjiwa petualang dan suka tantangan, wajib mendaki gunung Burni Telong ini.
Destinasi wisata gunung Burni Telong memiliki keindahan alam yang menawan berupa hamparan perkebunan.
Hutan belantara serta pesona bunga edelweis yang dikenal sebagai salah satu jenis bunga langka.
Maka jangan heran, jika setiap minggunya gunung ini selalu ramai dikunjungi para pendaki.
Tak hanya para pendaki lokal, gunung Burni Telong juga menjadi incaran bagi pendaki dari luar kota seperti Takengon, Sigli, Lhokseumawe, Bireuen, Banda Aceh bahkan hingga Medan, Sumatera Utara.
Bahkan kini, Burni Telong bukan lagi sebatas untuk para pencinta alam. Masyarakat yang hobi mendaki juga kerap mengunjungi gunung itu.
Nah, ketika tiba di pos pendakian desa Rembune pengunjunng langsung di sejukan pemandangan yang memukau, lalu di lokasi juga fasilitas juga cukup memadai.
Area parkir yang cukup luas, mushala untuk beribadah serta toilet, selain itu juga tersedia warung kopi dan kios yang menyediakan makanan atau bekal untuk para wisatawan khususnya.
Sebelum mendaki, pengunjung diwajibkan menyerahkan identitas, serta membayar biaya retribusi sebesar Rp 10.000 per orang.
Jika membawa kendaraan atau mobil, ada biaya tambahan untuk parkir Rp 30.000 (mobil) dan Rp 15.000 (sepeda motor).
Dan bila ada rombongan perempuan maka diwajibkan menyewa jasa pemandu dengan tarif Rp 300.000 per kelompok.
Setelah menyelesaikan administrasi, para pengunjung langsung diarahkan menuju ke jalur pendakian.
Yang terpenting ketika mendaki gunung ini, pengunjung harus menyiapkan pakaian atau jaket dan kantong tidur tebal, serta tenda sesuai standar, karena kondisi alam di gunung ini cukup dingin.
Jalur pendakian ke puncak Burni Telong cukup berat karena terus menanjak serta terdapat jalur-jalur dengan medan yang cukup ekstrim dan menantang.
Tak jarang, para pendaki akan menjumpai medan menanjak yang membutuhkan konsentrasi tinggi serta stamina yang cukup.
Di awal pendakian gunung Burni Telong ini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan berupa perkebunan kopi, serta perkebunan sayur milik warga.
Petualangan pun dimulai ketika wisatawan harus melalui jalan terjal dengan melewati daerah perkebunan.
Kurang lebih selama 3 jam pendakian menyusuri hutan belantara, wisatawan akan tiba di tempat peristirahatan atau shelter.
Di sana bisa mendirikan tenda memasak dan istirahat baru sebelum melanjutkan perjalanan.
Namun disarankan jika pengunjung ingin mencapai puncak saat matahari terbit, maka waktu terbaik untuk melanjutkan pendakian lagi ialah antara jam 3 dan 4 pagi.
Sebelum mencapai puncak Burni Telong, pengunjung akan menemukan bunga Edelweis tumbuh subur di sepanjang perjalanan.
Tapi, para pendaki dilarang keras untuk memetik bunga cantik penghuni Gunung Burni Telong ini, karena bunga ini tergolong tanaman yang langka.
Pada titik ini, ketinggian mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut sehingga hawa dingin mulai menusuk tulang.
Hamparan bunga abadi ini seolah menghilangkan rasa lelah para pendaki usai melewati rimbunnya hutan gunung Burni Telong.
Setelah melewati hamparan bunga Edelweis yang cantik tersebut, wisatawan akan tiba di jalur summit.
Pada titik ini terdapat sebuah gua yang sering dijadikan sebagai tempat istirahat dan mendirikan tenda bagi para pendaki.
Dari goa ini, puncak gunung Burni Telong sudah cukup dekat hanya berjarak sekitar 200 meter saja.
Ketika tiba di puncak gunung Burni Telong, akan terpampang sebuah pemandangan yang luar biasa yang sungguh mempesona.
Pemandangan dari puncak gunung Burni Telong begitu indah mulai dari perbukitan hijau hingga pegunungan yang nampak berjejer.(*)