Masjid-masjid Kota Jenin di Tepi Barat berkabung atas kemartiran Yahya Sinwar yang oleh Israel dianggap sebagai dalang pada peristiwa 7 Oktober yang dikenal dengan Operasi Banjir Al-Aqsa yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Sejak saat itu Jalur Gaza telah mejadi target kehancuran yang parah karena invasi darat, udara dan laut pasukan Israel.
Kronologi
Pasukan Israel bertemu seorang pria yang diyakini Yahya Sinwar selama operasi militer rutin di Jalur Gaza.
Jenazah Yahya Sinwar dikenali terbunuh setelah pasukan infantry Israel bertemu dengan tiga militan di dekat sebuah gedung di Gaza dan mereka terlibat bentrok senjata, kata sebuah sumber itu.
Setelah pertempuran berakhir, pasukan menemukan tubuh yang menyerupai Sinwar dan memperingatkan para komandan senior.
Militer dan dinas intelijen Israel sejak itu telah bekerja untuk mengidentifikasi apakah tubuh itu memang milik Sinwar melalui analisis DNA, kata sumber tersebut.
Namun Israel telah mengklaim pria yang terbunuh dalam bentrok senjata itu adalah benar Yahya Sinwar. Hamas telah mengonfirmasi bahwa Yahya Sinwar telah mati syahid.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan,“Ini bukan akhir perang di Gaza”, setelah mengklaim Sinwar terbunuh.(*)