Kajian Islam

Bertasbih Saja Dilarang Saat Dengar Khutbah Jumat, Apalagi Bermain HP, Begini Nasihat Buya Yahya

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, menekankan pentingnya menjaga kekhusyukan dalam ibadah, terutama saat mendengarkan khutbah Jumat.

SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, menekankan pentingnya menjaga kekhusyukan dalam ibadah, terutama saat mendengarkan khutbah Jumat. 

Buya Yahya mengatakan bertasbih saja dilarang dalam masjid saat khatib sedang berkhutbah, apalagi bermain HP. 

Kata Buya Yahya, larangan ini bertujuan agar para jemaah dapat fokus menyerap materi dari khatib, menjaga adab, dan menciptakan suasana khusyuk selama khutbah.

Buya Yahya menyampaikan hal ini dalam ceramahnya yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV. 

Seperti kita ketahui, HP merupakan alat teknologi komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, benda satu ini bisa dibawa kemana pun bahkan saat ibadah shalat Jumat.

Di balik canggihnya hanphone, benda ini pun tidak boleh dimainkan saat shalat Jumat terutama khutbah Jumat karena bisa mempengaruhi amalan ibadahnya. 

Baca juga: Ini Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat Rahmat, Kecuali untuk Alasan Ini Menurut Buya Yahya

 

Buya Yahya menyebutkan pahala ibadah seorang mukmin bisa berkurang hingga tidak sah jika bermain HP dan tasbih di waktu larangannya.

Buya Yahya menyebutkan waktu HP dan tasbih tidak boleh digunakan ketika kalangan pria mukmin sedang mendengar khutbah Jumat.

"Anda yang Jumatan jangan main handphone, jangan main tasbih," ungkap Buya Yahya dikutip dari video pendek di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Jumat (11/10/2024). 

Buya Yahya menjelaskan bahwa khutbah Jumat bagian bentuk ibadah yang dikhusukan oleh pria muslim. 

Ini dilakukan sebelum salat berjamaah dua rakaat pada waktu zuhur di hari Jumat. Jumhur ulama telah sepakat bahwa khutbah salat Jumat hukumnya wajib.

Lanjut Buya mengatakan, larangan bermain HP saat khutbah bertujuan agar para jemaah bisa khusyuk menyerap materi disampaikan khatib. "Pokoknya iseng itu khusyuk mendengar," tuturnya.

Baca juga: Bukan Uang, Buya Yahya Sebut Simpanan Berharga Bagi Suami Adalah Wanita Shalihah, Ini Ciri-cirinya

 

Ia juga menganjurkan tasbih tidak perlu digunakan ketika mendengar khatib menyampaikan materi khutbah Jumat.

Hal itu memiliki tujuan agar seorang jemaah tetap fokus dan khusyuk terhadap materi dilontarkan khatib. 

"Mungkin kalau zaman Nabi sudah ada handphone, ditulis di handphone barang kali tutup, tasbih tutup," jelasnya.

Hal demikian termasuk sebuah adab ketika mendengarkan khutbah Jumat dan ini tidak hanya berlaku pada saat momen shalat Jumat saja tetapi juga berlaku pada saat hadir di sebuah majelis.

"Itu bukan saja di dalam khotbah Jumat, kalau adab itu di majelis seperti ini juga sama karena ada istima dan insad, istima mendengar, insad diam dan kalau dalam khotbah Jumat diam," pungkasnya. 

Hukum Mandi sebelum Shalat Jumat bagi Pekerja atau Musafir, Namun Sebaiknya Begini Kata Buya Yahya

Bagaimana hukum mandi sebelum shalat Jumat bagi pekerja atau musafir?

Pendakwah Buya Yahya memberikan jawaban singkat terkait hukum mandi sebelum shalat Jumat bagi pekerja atau musafir.

Jawaban ini diberikan Buya Yahya usai salah seorang jamaah bertanya bahwa dirinya terkadang tidak sempat mandi sebelum shalat Jumat karena dirinya bekerja di sebuah pabrik.

"Buya, saya mau bertanya masalah tentang shalat, bagaimana kalau kita ada di perjalanan atau kerja di pabrik dan shalat Jumat enggak pernah mandi itu gimana hukumnya?," ujar jamaah tersebut. 

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Jumat (4/10/2024), Buya Yahya mengatakan hukum mandi sebelum shalat Jumat adalah sunah, ini berdasarkan empat mazhab.

Baca juga: Yuk Shalat Jumat, Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di Aceh Besar Hari Ini 1 November 2024

Sunah sendiri memiliki arti tidak wajib atau perbuatan yang jika dikerjakan berpahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.

"Jadi mandi Jumat adalah sunah menurut mazhab kita Imam Syafi'i, mazhab Hanafi, Hambali dan Maliki adalah sunah," kata Buya Yahya.

Hanya saja dalam hal ini, jika anda tidak mandi, dikhawatirkan dapat menganggu jamaah lain terutama yang berada di shaf sekitar anda saat melaksankan shalat Jumat.

"Jadi anda tidak tidak mandi ya paling teman Anda saja bilang 'ini kok gak mandi bau jeruk' barangkali begitu," sambung Buya.

Intinya, tidak apa-apa jika anda tidak mandi saat shalat Jumat.

"Jadi enggak apa-apa, jadi bukan sesuatu yang wajib, hanya saja kami simpulkan menunjukkan bahwa begitu pentingnya mandi demi kenyamanan orang yang di kiri kanan kita seperti itu," timpal Buya. 

Baca juga: Ingin Nikah tapi Tunggu Mapan Dulu? Buya Yahya Ungkap Kondisi Pernikahan Harus Disegerakan

Lebih lanjut, Buya menegaskan bahwa bukan hanya shalat Jumat saja, tetapi segala perkumpulan hendaknya kita sebagai umat Muslim senang dalam keadaan bersih, menjaga kebersihan sendiri merupakan ajaran dalam agama Islam.

Pasalnya menurut Buya, aroma bau badan seseorang dapat menganggu orang lain. Maka jika bisa mandi sebelum shalat Jumat akan lebih baik, namun jika tidak sempat tidak apa-apa.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini