SERAMBINEWS.COM- Dalam sebuah ceramahnya, Ustadz Abdul Somad, Lc., MA. memberikan penjelasan terkait mengirimkan Al-Fatihah kepada orang meninggal, apakah harus disebut nama.
Berikut merupakan penjelasan dari Ustadz Abdul Somad, Lc. MA yang dilansir pada kanal YouTube Tsaqofah TV pada Senin (18/11/2024).
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan perbedaan mendasar antara doa anak terhadap orang tua dengan doa dari orang lain, jika anak tanpa menyebutkan nama sudah otomatis sampai namun untuk orang lain berbeda.
"kalau orang tua kandung tanpa disebutkan namanya sudah sampai secara otomatically atau otomatis. Itulah makna dari hadis rasulullah," katanya yang dikutip Serambinews.com pada kanal YouTube Tsaqofah TV.
Ia menjelaskan hal ini selaras dengan hadis Rasulullah S.A.W sebagai berikut:
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.”
"Semua amal Abdul Somad putus tapi ada satu amalnya yang dilaksanakannya sekarang tetap nyambung walaupun dia sudah mati. Amal yang mana? anaknya, amal anak saya nyampai ke saya karena anak saya itu amal saya," tambahnya.
Dengan kata lain, doa anak untuk orang tuanya sudah dianggap langsung sampai tanpa perlu menyebutkan nama ayah atau ibu secara terperinci.
Ini menunjukkan kedekatan hubungan antara orang tua dan anak, yang menjadi penyebab utama amal tersebut terus mengalir.
"Apa maksudnya anak Ustaz amal Ustaz? anak saya itu amal saya, karena kalau istri saya itu cuman saya tengok Enggak mungkin dia hamil.
amal saya, anak saya itu maka amal dia mengalir ke saya tanpa disebut bin dan binti," Timpalnya.
Menurut Ustadz Abdul Somad, meskipun ia sudah meninggal, amal yang ia lakukan melalui anak-anaknya tetap mengalir dan menjadi pahala yang terus berlangsung. Hal ini karena anak-anak yang saleh mendoakan orang tuanya, menjadikan doa mereka sebagai bentuk amal yang tidak pernah terputus.
Hal ini berbeda dengan bagaimana cara mendoakan orang lain tanpa ikatan orangtua dan anak.