Kesehatan

Serangan Jantung Bisa Juga Menyerang Kaum Usia Muda, Hati-hati dengan Gejalannya

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Serangan Jantung Banyak Menyerang Kaum Usia Muda, Apa Saja Gejalanya? Ini Penjelasan dan Penyebabnya

SERAMBINEWS.COM - Serangan jantung, yang dahulu lebih sering dikaitkan dengan kelompok usia lanjut, kini semakin banyak menyerang generasi muda.

Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan jumlah kasus serangan jantung pada individu berusia di bawah 40 tahun, menjadikannya perhatian serius dalam dunia kesehatan.  

Serangan jantung terjadi akibat aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung terganggu atau terhenti mendadak.

Penyebab utamanya adalah aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak lemak.

Lalu adakah gejala serangan jantung yang menyerang kaum muda?

Baca juga: Perbedaan Serangan Jantung dengan Gagal Jantung, Kenali Gejalanya Biar Tidak Salah

Gejala serangan jantung pada usia muda

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dikutip dari laman resminya Yankes Kemenkes menyebutkan, serangan jantung pada usia muda tidak selalu menunjukkan gejala yang khas layaknya kelompok lansia.

Pada lansia, gejala yang muncul bisa berupa nyeri pada dada kiri yang terasa seperti ditekan atau dada terasa berat.

Nyeri itu juga sering menjalar hingga ke lengan kiri.

Sementara pada kelompok usia muda, gejala yang muncul tidak selalu pasti.

Meski demikian, sebagai langkah waspada penting untuk memahami gejala-gejala lainnya yang tidak selalu terkait dengan nyeri dada.

Gejala-gejala itu antara lain ialah sebagai berikut.

  • Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian atas tubuh, lengan, leher, atau punggung.
  • Sesak napas.
  • Mual atau muntah.
  • Kelelahan yang berlebihan.
  • Pusing atau pingsan.

Baca juga: Apa yang Membuat Orang di Usia Muda Saat Ini Kena Serangan Jantung? Simak 5 Kemungkinan Penyebabnya

Disamping itu, penting juga mengetahui perbedaan antara serangan jantung dan henti jantung.

Keduanya merupakan hal yang krusial.

Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke jantung terhenti, sedangkan henti jantung melibatkan kelainan listrik yang membuat detak jantung berhenti.

Meskipun serangan jantung bisa menjadi pemicu henti jantung, keduanya memiliki mekanisme dan pendekatan penanganan yang berbeda.

Halaman
123

Berita Terkini