Berita Aceh Tamiang

BPJS Dinilai Terapkan Standar tinggi, RSUD Muda Sedia Berpotensi Defisit Anggaran

Penulis: Rahmad Wiguna
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur RSUD Muda Sedia, Andika Putra memastikan kebutuhan primer pasien tetap tersedia walau sektor keuangan rumah sakit berpotensi defisit.

 

“Beban anggaran kami terlalu besar, ada beberapa penyebab, misalnya standar tinggi BPJS dan paling berat itu jumlah pegawai yang terlalu gemuk,” kata Direktur RSUD Muda Sedia, Andika Putra, Sabtu (23/11/2024).

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS..COM, KUALASIMPANG - RSUD Muda Sedia, Aceh Tamiang berpotensi defisit anggaran di akhir tahun 2024.

Penyebab utama minusnya pendapatan ini, akibat standar tinggi BPJS Kesehatan dan gemuknya jumlah pegawai.

“Beban anggaran kami terlalu besar, ada beberapa penyebab, misalnya standar tinggi BPJS dan paling berat itu jumlah pegawai yang terlalu gemuk,” kata Direktur RSUD Muda Sedia, Andika Putra, Sabtu (23/11/2024).

Standar tinggi yang diberlakukan BPJS Kesehatan ini diakui Andika, membuat biaya perawatan pasien tidak terbayarkan.

Padahal sejak awal tahun, jumlah pasien RSUD Muda Sedia mengalami lonjakan signifikan.

“Pasien kita sangat membeludak, seharusnya seiring banyak pasien, pendampatan kita juga meningkat. Tapi tidak, karena BPJS tidak bisa membayar dengan alasan regulasi,” kata Andika.

Andika sama sekali tidak menyalahkan BPJS Kesehatan karena dia menyadari hanya menjalankan mekanisme.

Namun dia berharap, ada kebijakan untuk rumah sakit kecil seperti RSUD Muda Sedia.

“Standar mereka tertalu tinggi, bagi rumah sakit besar di kota besar mungkin tidak masalah, tapi bagi kami yang belum didukung sarana, ini sangat berat,” ujarnya.

Baca juga: RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang Skorsing Dokter Spesialis Patologi Klinik, Ini Penyebabnya

Di sisi lain, Andika juga menyoroti jumlah pegawai RSUD Muda Sedia yang mencapai 1.019 orang.

Jumlah ini diakuinya sangat besar, bila dibanging kapasitas tempat tidur yang hanya 231 unit.

“Boleh cek rumah sakit besar di Medan, mereka hanya mempekerjakan 600 karyawan dengan jumlah 300 tempat tidur. Jadi kita ini memang sangat gemuk,” tandasnya.

Andika menambahkan pihaknya masih berjuang untuk keluar dari potensi defisit.

Kebijakan yang dilakukan ialah dengan memangkan kegiatan skunder, seperti perawatan dan ataupun pembangunan.

Sementara untuk kebutuhan primer seperti obat dan kebutuhan pasien dipastikannya tetap tersedia. (*)

Baca juga: Tidak Disiplin, RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang Skorsing Dokter Spesialis Patologi Klinik


 
 

Berita Terkini