TERUNGKAP Mantra yang Digunakan Agus Buntung untuk Perdaya Korban, Pakar: Bahaya

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan IWAS alias Agus Buntung (21), pria penyandang disabilitas asal Mataram, NTB, sebagai tersangka dugaan kasus kekerasan seksual terhadap M (23), seorang mahasiswi.

SERAMBINEWS.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Agus Buntung atau IWAS semakin menjadi sorotan setelah terkuaknya metode manipulasi yang ia gunakan untuk memperdaya korban.

Diketahui, tersangka menggunakan "mantra khusus" sebagai bagian dari modusnya untuk melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.  

Sejumlah pakar turut angkat bicara terkait kasus ini. Mereka menilai bahwa metode manipulasi psikologis seperti yang digunakan tersangka sangat berbahaya, karena dapat membuat korban kehilangan kendali atas dirinya sendiri.  

Diketahui, tiap harinya korban pelecehan yang dilakukan pria disabilitas berusia 21 tahun di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu terus bertambah.

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan dengan melihat korban yang lebih dari satu orang, dia menilai apa yang dilakukan Agus sudah di luar batas.

Ia bahkan menyebut Agus Buntung sebagai orang yang sangat berbahaya.

"Orang ini adalah orang yang super berbahaya," katanya, dikutip dari tayangan YouTube iNews Official, Kamis (5/12/2024).

"Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya," sambungnya.

Oleh karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

Diketahui, Agus kini berstatus sebagai tersangka dan menjadi tahanan rumah.

Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

"Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang."

"Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang," ungkapnya.

Sementara itu, fakta Agus Buntung punya mantra khusus sebelum melecehkan korbannya diungkap oleh Andre Safutra pendamping korban. 

"Korban menoleh ke arah kanan. Setelah korban menoleh, korban mendengar pelaku membaca sebuah mantra. Kemudian (korban) melawan dengan membaca ayat kursi, beberapa kali korban membaca ayat kursi sembari melihat ke kanan, tidak melihat wajah (pelaku)," ungkap Andre, melansir dari TribunSumsel.

Halaman
12

Berita Terkini