"Mamak aron, bapak kadang kerja, kadang enggak," ucapnya.
Mengetahui adanya siswa yang tidak makan di sekolah dan memilih untuk makan di rumah karena ibunya yang sedang sakit, Kodim 0205/Tanah Karo pun menambahkan jatah makan untuk siswa tersebut.
Uji coba makan gratis ini, diungkapkan Dandim 0205/Tanah Karo, merupakan tindak lanjut dari program Presiden untuk menjamin gizi yang cukup bagi anak-anak Indonesia.
KISAH SERUPA – Murid SD Gorontalo Pilih Bawa Pulang Makan Siang Gratis Demi Ibunya: Dirumah Tak Ada Nasi
Sebuah momen mengharukan terjadi di momen peluncuran program makan bergizi gratis yang digelar pada Senin, 6 Januari 2024.
SDN 1 Bone Raya, Gorontalo, meski tidak menjadi salah satu sekolah yang masuk uji coba makan bergizi gratis, namun tetap melaksanakan program tersebut.
Polres Bone Bolango, yang turut menginisiasi program itu secara sukarela, memberikan makan siang gratis bagi 61 siswa di sekolah tersebut.
Namun, di balik kebahagiaan peluncuran program ini, ada kisah yang menggugah hati.
IPDA Yahya Boudelo, Kapolsek Bone Raya Polres Bone Bolango, merekam momen tak terduga saat salah satu siswa, Suleman Datau, menolak untuk makan makanannya.
Ketika ditanya oleh Kapolsek, Suleman dengan jujur mengungkapkan alasan mengapa ia memilih membawa pulang makanannya daripada memakannya di sekolah.
“Mo kase pa mama (mau dibawa pulang untuk ibu di rumah),” jawab Suleman dengan polos.
Suleman, anak SD itu tampak polos menyampaikan niatnya untuk memberikan makanannya kepada sang ibu yang di rumah.
Kapolsek pun terkejut dan bertanya lebih lanjut, “Kenapa mo kase pa mama?”
Suleman menjawab dengan tegas, “Karena di rumah tidak ada nasi.”
Mendengar jawaban tersebut, Kapolsek merasa terenyuh.
Program makan bergizi gratis yang dirancang untuk membantu siswa di Gorontalo ini memang bertujuan memberikan nutrisi yang baik bagi mereka.