Kemunculan daratan baru ini menyebabkan jalur air berubah yang seharusnya langsung ke laur, kini tertahan dan harus mengikuti jalur sungai yang sempit.
“Akibatnya air tertahan dan meluap ke permukiman,” kata dia.
Politisi Partai Aceh ini menambahkan, kondisi ini juga menyulitkan nelayan di Aceh Tamiang.
Para nelayan harus menunggu air pasang untuk pulang karena perahu sudah tidak bisa melintas.
“Satu-satunya solusi hanya pengerukan, muara yang sudah menjadi daratan itu harus dikeruk, kita normalisasi lagi jalur air,” pesan Fadlon. (*)
Baca juga: VIDEO - Banjir Aceh Tamiang Meluas ke Hilir, 2.894 Jiwa Terkena Dampak