Setelah dua hari bekerja keras, tim SAR menemukan Zhafran di lokasi yang hanya berjarak sekira 600 meter dengan kebun orang tua korban, ke arah utara. "Tim SAR berhasil mengevakuasi korban ke Posko Tower Saree, Kecamatan Lembah Seulawah,” ungkap Rahmad Kenedi seraya mengatakan bahwa M Zhafran diserahkan kembali kepada orangtuanya.
Terpisah, Kepala Basarnas Banda Aceh, Al Hussain mengatakan, pihaknya terlibat dalam tim pencarian M Zhafran setelah mendapatkan tembusan laporan dari pihak Polsek Lembah Seulawah. Menurutnya, petugas yang terbagi dalam dua tim melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar Pegunungan Seulawah sejauh tiga kilometer. Selain itu, tim juga melakukan pemantauan menggunakan drone.
“Pukul 10.30 WIB tim menemukan kecurigaan tentang penemuan jejak korban dan pada saat itu anjing pun mulai berputar-putar mengisyaratkan korban ada di sekitar tersebut,” ujarnya.
Melihat jejak itu, kata Hussain, salah satu keluarga korban mencoba memanggil nama korban dan pada panggilan kedua terdengar sahutan korban. Seketika anjing pun langsung berlari menuju ke arah korban di dalam semak-semak. “Pada saat ditemukan korban dalam kondisi linglung dan kelelahan,” ucapnya.
Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke Posko Tower Saree, kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar. “Dengan ditemukan korban operasi SAR dinyatakan ditutup, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke instansi masing-masing,” pungkasnya.
Kawasan hutan Seulawah di Aceh disebut-sebut memiliki luas sekitar 362.000 hektare. Kawasan ini terbagi menjadi beberapa jenis hutan, antara lain; Hutan lindung 187.000 hektar, hutan produksi 103.000 hektar, dan hutan konservasi: 72.000 hektar. Luas hutan dapat berubah karena berbagai faktor seperti perubahan penggunaan lahan dan kegiatan konservasi (naz/ra).