Video

VIDEO Marak 'Tolak Koper' di Aceh, Modus Human Trafficking Baru?

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Aulia Akbar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERAMBINEWS.COM - Kasus human trafficking atau perdagangan manusia terus terjadi.

Di tengah perjuangan untuk keadilan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) yang terus di suarakan, kasus kejahatan ini terus bermunculan, tak terkecuali di Aceh.

Ada banyak kasus dugaan human trafficking yang melibatkan warga Aceh selama beberapa tahun terakhir.

Mereka diduga diperjualbelikan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk dipekerjakan di Malaysia dengan berbagai profesi.

Korban-korbannya kebanyakan dari kalangan wanita usia muda. Ada juga diantaranya yang masih di bawah umur.

Seperti kasus akhir Desember 2024 lalu yang menimpa seorang gadis berusia 17 tahun asal Kabupaten Pidie.

Tak hanya menjadi korban perdagangan manusia, ia juga diduga mengalami pemerkosaan di negeri Jiran tersebut.

Belum selesai kasus human trafficking, muncul istilah baru yaitu 'Tolak Koper'.

Istilah tersebut sedang ramai dibicarakan di media sosial belakangan ini.

Lagi-lagi, aksi tersebut melibatkan gadis Aceh.

Lantas, apa sebenarnya tolak koper tersebut, apakah fenomena ini memiliki kaitan dengan kasus human trafficking yang banyak melibatkan gadis Aceh di Malaysia?

Simak dalam wawancara eksklusif Ketua Umum Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) sekaligus Tokoh Aceh di Malaysia, Bukhari Ibrahim Bersama Jurnalis Harian Serambi Indonesia, Yeni Hardika berikut.(*)

Tonton wawancara lengkapnya di video berikut: 

Editor Video: Muhammad Aulia

Berita Terkini