Laporan Sara Masroni | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satreskrim Polresta Banda Aceh mengungkap komplotan pencurian sepeda motor (curanmor) yang kerap beraksi di beberapa kecamatan di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Mirisnya, para pelaku merupakan sekelompok pemuda yang beberapa di antaranya masih di bawah umur. Mereka adalah Z (15) dan MH (18), warga asal Bireuen serta MJ (17), TMA (17), warga Banda Aceh.
"Sementara satu orang lainnya yakni KH alias Bumbu masih dalam pengejaran petugas," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli melalui Kasat Reskrim, Kompol Fadillah Aditya Pratama, Jumat (31/1/2025).
Dikatakannya, kasus ini terungkap setelah polisi menerima sejumlah laporan dari masyarakat yang kehilangan motor. Salah satu korbannya yakni Sarbini, seorang PNS yang merupakan warga Gampong Neusu Jaya, Kecamatan Baiturrahman.
"Korban kehilangan motor jenis Supra bernopol BL 6033 JD di garasi rumahnya pada 27 Januari 2025 kemarin. Motor tersebut diparkir malam hari di garasi rumahnya dalam keadaan terkunci setang, lalu hilang besok paginya," ucap Kompol Fadillah.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh itu mengungkapkan, usai mendapat laporan petugas langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya terungkap bahwa pelaku pencurian motor tersebut yakni Z dan MJ berada di sebuah bengkel kawasan Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa.
"Tim langsung menggerebek bengkel tersebut dan mengamankan kedua pelaku, salah satunya merupakan pekerja di bengkel itu,” ungkap Kompol Fadillah.
“Saat digeledah, ditemukan beberapa unit motor yang sesuai dengan laporan kehilangan yang telah terjadi," tambahnya.
Dari hasil interogasi petugas, keduanya mengakui telah melakukan sejumlah aksi pencurian motor di sejumlah lokasi bersama beberapa rekan lainnya yakni TMA, MH dan KH alias Bumbu.
"Untuk tersangka TMA dan MH kita amankan usai pengembangan, sementara tersangka KH alias Bumbu masih buron. Sedangkan pemilik bengkel tadi hanya kita mintai keterangan dan sedang kita dalami," kata mantan Kabag Ops Polres Bireuen tersebut.
Komplotan ini mengaku beraksi di sejumlah wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, seperti di Kecamatan Darussalam, Baitussalam, Krueng Barona Jaya, Darul Imarah, Kuta Alam dan Meuraxa.
Saat melancarkan aksinya, para pelaku pakai alat bantu seperti obeng dan kunci T. Diketahui satu sepeda motor telah dijual ke Sabang, sementara empat lainnya ada di bengkel.
“Termasuk motor yang digunakan sebagai alat bantu saat beraksi," ucap Kompol Fadillah.
"Mereka biasanya menjual motor hasil curian dengan dicincang dan dijual per item kepada para penadah. Di sini juga ada seorang penadah yang ikut kita amankan dan masih kita mintai keterangan," tambahnya.