Nisfu Syaban

Keutamaan Bulan Syaban dan 7 Amalan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bulan Syaban

 

SERAMBINEWS.COM - Keistimewaan bulan Syaban di antaranya diampuni segala dosa sejak tahun sebelumnya.

Untuk itu jangan lewatkan bulan syaban begitu saja. Tunaikan amalan sunah hingga selesai.

Bulan Rajab 1446 Hijriah atau Tahun 2025 telah berlalu.

Umat Muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan Syaban.

Itu artinya sebulan lagi kita akan bertemu bulan Suci Ramadan.

Bulan Syaban bagi umat Islam merupakan salah satu bulan istimewa, selain Ramadan.

Di bulan Syaban, umat Islam dianjurkan banyak beribadan dan memanjatkan doa, utamanya di malam Nisfu Syaban.

Berdasarkan kelender Tahun 2025, 1 Syaban jatuh pada Sabtu 31 Januari.

Lalu kapan malam Nisfu Syaban?

Nisfu Syaban merupakan malam pertengahan bulan Syaban.

Keutamanaan malam Nisfu Syaban sangat banyak dan perlu diketahui umat muslim.

Malam ini merupakan momen istimewa bagi umat Islam karena diyakini sebagai malam pengampunan dosa.

Kata "Nisfu" berasal dari bahasa Arab yang berarti "setengah" atau "pertengahan". Sedangkan "Sya'ban" adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. 

Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti: Sholat malam (tahajud), Berdoa, Berzikir, Puasa, Istighfar. 

Ini dia tujuh amalan dan keutamaan bulan Syaban tersebut?

1. Berpuasa

Pada bulan Syaban, Rasulullah SAW memperbanyak puasa.

Hal itu dijelaskan dalam hadist diriwayatkan 

Sebagimana dijelaskan dalam hadis diriwayatkan 'Aisyah radhiallahu ‘anha,

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya dia berkata, 
“Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa.

Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa dalam sebulan kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.”

Demikian, pada bulan Syaban ini pun ada banyak puasa sunnah yang dikerjakan.

Termasuk puasa Senin dan Kamis dan ada juga puasa Ayyamul Bidh.

Amalan puasa Senin dan Kamis merupakan amalan yang nilainya istimewa setiap pekan.

Perlu dicatat, bagi yang tidak terbiasa mengamalkan puasa di pertengahan bulan maka dilarang mengerjakan puasa tersebut, kecuali bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa.

Hal ini diambil sebagaimana hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

لَا يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُمْ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ رَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمًا فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الْيَوْمَ.

“Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mendahului puasa Ramadhan dengan melakukan puasa sehari atau dua hari (sebelumnya), kecuali seseorang yang terbiasa berpuasa (dan waktu kebiasaan puasanya itu jatuh) pada hari itu, maka silahkan dia berpuasa pada hari itu.” (Shahih: HR. al-Bukhari (no. 1914)) dan Muslim (no. 1082))

2. Diangkatnya Amalan-amalan Manusia kepada Allah SWT

Seperti yang dijelaskan tadi di atas, di bulan Syaban inilah amalan manusia di angkat kepada Allah SWT.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Usman bin Zain, Rasulullah SAW bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan.”

“Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

3. Pelunasan Utang Puasa

Tentu saja di bulan Syaban, muslim masih memiliki kesempatan untuk mengerjakan utang puasa tahun lalu.

Dari Abu Salamah, beliau mengatakan pernah mendengar Aisyah Radhiallahu 'anha mengatakan,

كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

“Aku masih memiliki utang puasa Ramadhan. Aku tidaklah mampu mengqodho’nya kecuali di bulan Syaban.”

Yahya (salah satu perowi hadits) mengatakan bahwa hal ini dilakukan ‘Aisyah karena beliau sibuk mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Bukhari no. 1950 dan Muslim no. 1146)

4. Membaca Al Quran

Memperbanyak membaca Al Quran tidak hanya dikerjakan saat di bulan puasa Ramadhan.

Muslim juga hendaknya mengerjakan di bulan-bulan biasa termasuk di bulan Syaban.

Salamah bin Kahil berkata, كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

“Dahulu bulan Sya’ban disebut pula dengan bulan membaca Al Qur’an.”

وَكَانَ عَمْرٌو بْنِ قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ

‘Amr bin Qois ketika memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al Qur’an. Abu Bakr Al Balkhi berkata,

شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ

“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.” (Lihat Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 92748)

5. Menjauhi Perbuatan Syirik

Allah SWT tidak akan mengampuni orang-orang yang melakukan perbuatan syirik atau menyekutukan Allah SWT dengan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.

“Sesungguhnya Allah muncul di malam pertengahan bulan Syaban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin.”

Selain itu, Allah SAW juga membenci bentuk permusuhan.

Rasulullah SAW juga secara khusus tentang orang yang memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.

“Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis dan akan diampuni seluruh hamba kecuali orang yang berbuat syirik kepada Allah, dikecualikan lagi orang yang memiliki permusuhan antara dia dengan saudaranya. Kemudian dikatakan, ‘Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tangguhkanlah kedua orang ini sampai keduanya berdamai’”

6. Nisfu Syaban

Pada bulan Syaban inilah terdapat keutamaan di malam Nisfu Syaban.

Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW,

Dari Abu Tsa’labah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ اطَّلَعَ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

“Apabila sampai malam Nishfu Sya’ban, maka Allah melihat kepada para hamba-Nya di lalu mengampuni orang-orang yang beriman.” (Hadis Hasan: HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (V/359, no. 3551) dan Ibnu Abi ‘Ashim (no. 523),dari Abu Tsa’labah al-Khusyani Radhiyallahu anhu. Lihat Shahiihul Jaami’ (no. 771))

Dalam riwayat lain dari Abu Musa disebutkan pula Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ اللهَ لَيَطَّلِعُ فِـيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِـجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala melihat (kepada makhluk-Nya)di malam Nishfu Sya’ban, dan memberi ampunan bagi orang-orang yang beriman kecuali orang yang musyrik dan orang yang mendengki.
(Hadis Hasan: HR. Ibnu Majah (no. 1390), dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu. Lihat Shahiihul Jaami’ (no. 1819))

7. Memperbanyak Amalan

Meski amalan dinaikkan, bukan berarti pada bulan Syaban ini umat muslim lalai melaksanakan kewajiban dan hak lainnya dalam beribadah.

Umat muslim tetap dianjurkan melaksanakan amalan sholeh, ketaatan dan amalan kebaikan, di antaranya:

- Melaksanakan salat lima waktu dan rawatibnya.
- Salat Tahajud dan Witir. salat Dhuha.
- Baca Al Quran, khatamkan dan fahami isinya.
- Memperbanyak zikir kepada Allah, baca zikir pagi dan petang, hafalkan dan fahami artinya!
- Memperbanyak sedekah, baik berupa uang maupun makanan.
- Membantu dan menolong orang-orang susah, orang-orang yang sakit, orang-orang yang mengalami kesulitan, mendamaikan orang yang bersengketa. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Keistimewaan Bulan Syaban dan 7 Amalan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW,

Berita terkait lainnya

Berita Terkini