SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang optimis mampu merealisasikan target swasembada pangan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.
Keyakinan ini disampaikan sejumlah stakeholder ketika mengikuti Rapat Koordinasi yang dikoordinasi Kodim 0117/Atam, Kamis (20/2/2025).
Selain diikuti perwakilan Pemkab Aceh Tamiang, rakor yang dipimpin Dandim 0117/Atam, Letkol Inf Andi Ariyanto ini juga melibatkan Bulog Wilayah Langsa, BSI Kualasimpang, seluruh Danramil dan Babinsa, serta petani dan penyuluh.
“Tujuan kita di sini untuk menyatukan pandangan agar instruksi Presiden Prabowo tentang swasembada pangan tercapai di Aceh Tamiang,” kata Letkol Andi.
Salah satu langkah untuk merealisasikan target ini dengan melakukan optimalisasi lahan (Oplah) melalui beberapa kegiatan, misalnya menormalisasi pengairan ke lahan pertanian. Terkait hal ini, Kodim 0117/ Atam beberapa kali sudah berkolaborasi dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang membantu mendirikan pompanisasi.
“Bulog sudah menetapkan target swasembada gabah tiga juta ton, maka kita harus bersama-sama bekerja untuk mewujudkan target ini,” ungkap Andi.
Andi menambahkan TNI sengaja melibatkan Bulog dalam Rakor ini karena berkaitan erat dengan instruksi Presiden Prabowo terkait harga gabah Rp 6.500 per kilogram. Dia berharap koordinasi lintas stakeholder ini menjamin hak petani untuk mendapatkan harga tersebut.
“Petani kita harus sejahtera, makanya kita harus mengawal agar petani kita betul-betul mendapatkan harga Rp 6.500,” tegasnya.
Kepala Bulog Wilayah Langsa, Nasrizal Ramadhan memastikan harga ini sudah berlaku di wilayah kerjanya, asal petani sudah memenuhi persyaratan. Salah satu syarat yang harus dimiliki petani ialah memiliki rekening bank dan menjual langsung ke kilang yang bekerja sama dengan Bulog.
“Di Aceh Tamiang baru ada dua kilang, yaitu Sinar Harapan dan Budi Rahayu, ke depan akan kita tambah menjadi empat kilang,” sebutnya.(mad)
Naik Jadi 5.000 Ton
Kepala Bulog Wilayah Langsa, Nasrizal Ramadhan spontan menaikkan target produksi gabah Aceh Tamiang dari 2.500 ton menjadi 5.000 ton per musim tanam.
Target baru ini disampaikan Nasrizal usai mendengarkan pemaparan Plt Kadistanbunak Aceh Tamiang, Yunus tentang kesiapan petani dalam mewujudkan swasembada. “Setelah mendengarkan penjelasan Pak Kadis, kami optimis daerah ini bisa meningkatkan target produksi menjadi 5.000 ton,” katanya.
Yunus sendiri menegaskan target ini bukan hal mustahil. Modal awal Aceh Tamiang telah memiliki lahan sawah seluas 8.170 hektare dengan potensi produktivitas 5,2 ton per tahun.
“Insyaallah dengan potensi ini Aceh Tamiang mampu menghasilkan 5 ribu ton gabah, dan kami yakin Bapak Bupati juga mendukung penuh program swasembada pangan nasional,” kata Yunus.(mad)