Haba Unimal

Rektor Unimal Siap Laksanakan Efisiensi, Hapus Subsidi BBM Internal

Penulis: Zaki Mubarak
Editor: IKL
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng, mengadakan rapat koordinasi Pimpinan Universitas Malikussaleh pada Jumat sore (21/2/2025) di Kampus Unimal Lancang Garam.

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng menyampaikan bahwa Universitas Malikussaleh mendukung Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan  dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

Hal tersebut disampaikan Rektor usai mengadakan rapat koordinasi Pimpinan Universitas Malikussaleh pada Jumat sore (21/2/2025) di Kampus Unimal Lancang Garam.

Salah satu hal yang dilakukan untuk mendukung efisiensi tersebut adalah menghapuskan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di lingkungan Universitas Malikussaleh terhitung sejak Senin, 24 Februari 2025.  

Menurut Rektor, selain menghapuskan subsidi BBM, Unimal juga menghapus bantuan perawatan kendaraan dinas. “Jadi sejak Senin (24/2/2025) jika ada kerusakan kendaraan dinas maka itu akan menjadi tanggung jawab pengguna”, jelas Rektor .

Hal lainnya yang juga dilakukan dalam mendukung efisiensi adalah akan membuat batasan aktivitas jam kantor di kampus hingga pukul 18.00 WIB. Para pimpinan unit kerja juga telah dikoordinasikan agar mensosialisasikan kepada sivitas akademika Unimal untuk mematikan listrik saat akan meninggalkan kantor, seperti mematikan pendingin ruangan (AC), mematikan lampu, komputer, printer dan alat-alat perkantoran lain.

Kemudian,  yang juga akan dilaksanakan untuk mendukung efisiensi adalah meniadakan konsumsi dalam rapat-rapat yang dilaksanakan, menutup kampus Cunda dan kampus pascasarjana Lancang Garam, serta meniadakan kegiatan kampus pada hari Sabtu dan Minggu.

“Kita siap menyesuaikan kegiatan kampus untuk terus mendukung pelaksanaan efisiensi anggaran ini", tutup Prof Herman.(*)
 
 

Berita Terkini