SERAMBINEWS.COM - Hari ini, umat Muslim di seluruh dunia memulai ibadah puasa Ramadhan 1446 Hijriah atau Ramadhan 2025.
Saat menjalani ibadah puasa, makan sahur disunnahkan.
Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk makan sahur sebagai cara untuk mendapatkan kekuatan fisik dan spiritual dalam menjalani ibadah puasa.
Sahur, yang biasanya dilakukan pada dini hari, membantu memberikan energi sepanjang hari dan memperkuat ketahanan dalam menjalankan puasa.
Umat Muslim dianjurkan untuk mengakhiri sahur tepat sebelum waktu imsak, sekitar 10 menit sebelum azan Subuh berkumandang.
Makan sahur ini tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan pentingnya menjaga kekuatan fisik dan spiritual dalam menjalani puasa.
Waktu imsak biasanya ditandai dengan suara selawat tarhim yang diputar melalui pengeras suara masjid atau musala.
Akan tetapi, karena sejumlah kondisi seperti terlambat bangun, tak jarang umat islam yang mengakhiri sahur saat azan Subuh.
Lantas, sampai kapan boleh makan sahur, saat imsak atau saat azan subuh?
Beberapa ulama mengatakan bahwa sahur tetap sah jika seseorang sedang makan ketika azan mulai berkumandang, karena waktu sahur berakhir tepat pada waktu imsak, yaitu saat terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Ini berarti bahwa jika seseorang sedang makan pada saat azan berkumandang, makanannya masih dianggap sahur meskipun azan telah terdengar.
Namun demikian, lebih baik untuk memastikan waktu sahur diakhiri sebelum azan berkumandang, agar tidak menimbulkan keraguan atau ketidakpastian mengenai sahurnya.
Sebagian besar masjid menggunakan jadwal imsak yang didasarkan pada metode hisab atau perhitungan astronomi untuk menentukan waktu imsak, yang biasanya beberapa menit sebelum waktu fajar.
Dikutip dari akun media sosial Instagram @mata.sunnah, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa masih diperbolehkan untuk makan sahur, selama azan masih terdengar di beberapa masjid?
"Masih boleh orang makan masih azan?."