Baru Saja Disahkan, Menhan Jamin Tak Revisi UU TNI Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

REVISI UU TNI - Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Menhan Sjafrie memastikan, revisi UU TNI yang baru saja disahkan tidak akan membangkitkan kembali dwifungsi ABRI, seperti zaman Orde Baru, Kamis (20/3/2025).

SERAMBINEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, memastikan revisi UU TNI yang baru saja disahkan tidak akan membangkitkan kembali dwifungsi ABRI, seperti zaman Orde Baru.

Adapun kekhawatiran terkait dwifungsi ABRI ini, disuarakan oleh beberapa kalangan, termasuk para aktivis dan mahasiswa. 

"Jadi tidak ada wajib militer di Indonesia lagi. Tidak ada dwifungsi di Indonesia lagi, jangankan jasad, arwahnya pun udah enggak ada,” ujar Sjafrie setelah menghadiri rapat paripurna DPR RI, Kamis (20/3/2025).

Sjafrie memastikan, tidak ada prajurit aktif yang dapat mengisi jabatan di luar 14 kementerian/lembaga yang telah diatur oleh UU TNI. 

Ia menegaskan, sistem yang berlaku pada masa Orde Baru tidak akan lagi dipakai oleh pemerintahan saat ini.

Sjafrie mengatakan, RUU TNI yang baru disahkan tak akan mereduksi supremasi sipil. 

“Orde Baru kita enggak pakai lagi. Sekarang adalah satu orde yang ingin menegakkan pembangunan kekuatan TNI yang hormat terhadap demokrasi dan supremasi sipil,” pungkasnya.

Baca juga: Hore, Hari Ini THR 3.450 ASN, PPPK, DPRK Pidie Jaya Cair, Kecuali Bupati/Wabup karena Alasan Berikut

Diketahui, Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) resmi disahkan menjadi UU. 

Keputusan tersebut, diketok dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2024).

"Kami meminta persetujuan fraksi-fraksi terhadap Rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), apakah dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?" ujar Ketua DPR RI, Puan Maharani, Kamis. 

"Setuju," seru anggota dewan yang hadir dalam rapat paripurna. 

Setelah mendapat persetujuan, Puan mengucapkan terima kasih dan mengetuk palu sidang.

Ketua Komisi I DPR RI sekaligus Ketua Panja RUU TNI, Utut Adianto, memaparkan sejumlah poin perubahan dalam UU tersebut. 

Di antaranya terkait usia pensiun, hingga keterlibatan TNI aktif di kementerian atau lembaga.

Ia memastikan, tak adanya dwifungsi TNI dalam pembahasan revisi UU ini.

Halaman
12

Berita Terkini