SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRK Banda Aceh, Mehran Gara merasa prihatin melihat kehidupan para pengais sampah (pemulung) yang kesehariannya mengumpulkan barang-barang bekas seperti botol plastik dan kardus di tengah tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Hal itu diungkapkannya saat turun ke dapilnya di Kecamatan Kutaraja, tepatnya di Gampong Jawa, Sabtu (22/3/2025).
Mehran berkumpul bersama konstituennya dari kaum perempuan yang bekerja sebagai pemulung. Dia juga turut membagikan sirup guna meringankan beban para pemulung dalam menjalankan ibadah puasa.
Dalam menyambut lebaran ini, dia terus menebar kebahagiaan bagi masyarakat susah. Setelah kemarin bersama dengan anak yatim, kini dia turun lagi bersama dengan pemulung.
"Dipusat Ibu Kota Provinsi ini ternyata masih banyak orang yang hidup dalam kesusahan. Saat kita bisa hidup nikmat, ternyata di luar sana banyak saudara kita yang masih kesulitan dan kekurangan," gumamnya.
"Saya sedih dan prihatin melihat kehidupan ibu-ibu para pemulung. Namun disatu sisi saya bangga melihat semangat juang mereka bekerja mengais sampah walaupun dengan penuh resiko. Hasil yang mereka dapatkan tidak terlalu besar, pas-pasan untuk menambah pendapatan keluarga demi menghidupi anak-anaknya," ungkap Wakil Ketua BKD ini.
Mehran mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk memberikan perlakuan khusus kepada para pemulung ini.
Kepada dinas terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, diharapkan merespons dan memperhatikan nasib kaum ibu-ibu yang bekerja mencari nafkah jadi pemulung. Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2AP3KB) dan DLHK juga harus peduli untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja sektor informal seperti pemulung.
"Bantu mereka dengan menciptakan kondisi yang lebih aman dan berkelanjutan bagi pekerja seperti ini yang memiliki peran penting serta ikut berkontribusi
dalam mengelola limbah dan menciptakan dampak positif pada lingkungan," tutupnya.(*)