Jelang Idul Fitri, Harga Emas di Banda Aceh Naik Tipis, Berikut Rinciannya per Tanggal 24 Maret 2025
SERAMBINEWS.COM-Harga emas di Banda Aceh menjelang Idul Fitri mengalami kenaikan tipis pada Senin, (24/3/2025).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari akun Instagram resmi Bina Nusa (@bina.nusa), harga emas per mayam tercatat naik tipis menjadi Rp 5.220.000.
Harga tersebut belum termasuk ongkos pembuatan, yang biasanya ditambahkan terpisah.
Sebelumnya, pada Minggu, (21/3/2025), harga emas per mayam tercatat berada di angka Rp 5.210.000, yang juga belum mencakup biaya pembuatan.
Dengan demikian, harga emas tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 10.000 dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya.
Meskipun kenaikan ini terbilang kecil, namun tren kenaikan harga emas jelang Lebaran ini menunjukkan adanya permintaan yang lebih tinggi, yang biasa terjadi setiap menjelang Idul Fitri.
Kenaikan harga emas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait, salah satu alasan utama kenaikan harga emas adalah peningkatan permintaan, terutama pada periode tertentu, seperti menjelang Idul Fitri, Natal, atau perayaan besar lainnya.
Emas merupakan komoditas yang diperdagangkan secara internasional. Fluktuasi harga emas di pasar dunia, seperti yang terjadi di pasar London atau New York, bisa memengaruhi harga emas di Indonesia, termasuk di Banda Aceh.
Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Naik Tipis, Ini Rincian Harga Emas per Mayam, 22 Maret 2025
Ketidakpastian ekonomi global, seperti inflasi tinggi, resesi, atau ketegangan geopolitik, dapat menyebabkan investor beralih ke emas sebagai aset yang lebih aman.
Emas dianggap sebagai "safe haven" atau tempat perlindungan yang lebih aman saat ekonomi global tidak stabil, yang meningkatkan permintaan dan mendorong harga emas naik.
Fluktuasi nilai tukar mata uang, terutama dolar AS, juga dapat memengaruhi harga emas.
Emas biasanya dihargai dalam dolar AS, sehingga ketika nilai dolar melemah, harga emas cenderung naik.
Sebaliknya, jika dolar menguat, harga emas bisa turun.
Keterkaitan antara nilai tukar mata uang dan harga emas ini sangat penting dalam menentukan harga emas secara global.
Kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, seperti Federal Reserve di AS, dapat memengaruhi harga emas.
Misalnya, jika bank sentral menurunkan suku bunga atau mencetak uang lebih banyak, inflasi bisa meningkat, dan investor cenderung membeli emas untuk melindungi nilai aset mereka.
Kebijakan ini menyebabkan permintaan emas meningkat, yang pada gilirannya mendorong harga naik.
Ketegangan politik dan konflik internasional juga sering memicu kenaikan harga emas. Ketika terjadi ketidakpastian geopolitik, seperti perang atau krisis politik di negara-negara besar, investor biasanya lebih memilih emas sebagai investasi yang lebih stabil.
Hal ini menyebabkan permintaan emas meningkat, sehingga harga emas naik.
Baca juga: AS Dorong Gencatan Senjata di Laut Hitam, Tekan Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina!
(Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)