Mereka dikenal sebagai lawan ideologis Israel, dan sejak 2014 telah terlibat dalam perang sipil di Yaman, dengan dukungan tidak langsung dari Iran.
Pernyataan Trump Sebelumnya: “Kami Hantam Mereka Siang dan Malam”
Hanya beberapa hari sebelum insiden ini, tepatnya pada 31 Maret, Trump menyampaikan pernyataan bahwa serangan terus-menerus terhadap Houthi telah "melumpuhkan" kekuatan mereka.
Baca juga: Amerika Serikat Tembak Jatuh Rudal Houthi Yaman saat Terbang di Arab Saudi Menuju Israel
Ia menyatakan bahwa banyak pemimpin dan pejuang Houthi telah "tidak lagi bersama kita", menandakan keberhasilan operasi militer skala besar yang telah berlangsung selama dua minggu.
“Kemampuan mereka untuk mengancam pelayaran dan kawasan sedang kami hancurkan dengan cepat,” kata Trump.
“Serangan kami akan terus berlanjut sampai mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi kebebasan navigasi.
Pilihannya jelas: berhenti menembaki kapal AS, maka kami akan berhenti menembaki kalian,” tambahnya.
Reaksi Keras di Media Sosial: Tuduhan Serang Warga Sipil
Namun demikian, unggahan video tersebut segera menimbulkan kecaman luas dari masyarakat internasional, khususnya dari warganet di platform X (sebelumnya Twitter).
Beberapa pengguna media sosial mengklaim bahwa serangan tersebut justru mengenai warga sipil yang sedang merayakan Idul Fitri, bukan militan bersenjata seperti yang diklaim oleh pemerintah AS.
“Itu adalah pertemuan suku. Mereka hanya warga desa yang sedang merayakan Idul Fitri, dan kalian mengebom mereka,” tulis salah satu pengguna.
“Anda berjanji akan mengakhiri perang, tapi justru Anda memperparahnya,” tulis yang lain.
“Saya tidak percaya Presiden Amerika Serikat membagikan konten seperti ini...” tulis seorang pengguna lainnya.
Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran atas pelanggaran hak asasi manusia dan etika militer, serta mempertanyakan akurasi intelijen AS terkait target-target serangan.
Gedung Putih Tetap Bertahan: Iran Melemah, Houthi Ditekan
Meskipun gelombang kritik terus meningkat, Gedung Putih melalui Juru Bicara Karoline Leavitt menyatakan bahwa serangan-serangan tersebut sangat efektif dalam menghancurkan infrastruktur dan kepemimpinan militan Houthi.
“Iran saat ini sangat melemah akibat dari operasi ini,” ujar Leavitt dalam jumpa pers pada Selasa, 2 April.