SERAMBINEWS.COM - Apple telah menggunakan teknologi e-SIM pada dua produk terbarunya, iPhone XS dan iPhone XS Max.
Ini merupakan teknologi serupa inject kartu SIM yang marak beberapa tahun lalu.
Namun, kali ini terdapat perbedaan mendasar, yaitu pengguna masih bisa berganti nomor dari satu operator ke operator lain.
Erajaya pun siap memasarkan iPhone baru yang menggunakan teknologi e-SIM itu di Indonesia. Ini memang keputusan yang diambil Apple, dan bukan kehendak distributor.
Saat ini, sejumlah perangkat memang telah menggunakan teknologi e-SIM.
Meski begitu, Samsung tercatat sebagai pihak pertama yang menggunakan e-SIM, yaitu pada smartwatch Samsung Gear S2 3G (2016).
Teknologi e-SIM (embedded SIM Card) merupakan sebuah inovasi yang berbeda dari kartu SIM (SIM card) pada umumnya.
Lantas apa itu e-SIM dan apa pula beda e-SIM dengan SIM card biasa?
Pertama-tama, e-SIM adalah sebuah modul yang tertanam pada bagian motherboard smartphone secara permanen. Sehingga, e-SIM tidak memiliki bentuk fisik dan tidak bisa dilepas-pasang.
Modul e-SIM memiliki ukuran yang mungil, bahkan lebih kecil dari ukuran kartu SIM Nano yang saat ini telah banyak digunakan.
Dibandingkan dengan kartu SIM (Subscriber Identity Module), e-SIM lebih mudah digunakan karena pengguna tidak perlu lagi bongkar-pasang kartu SIM.
Sebagai gantinya, pengguna hanya perlu memindai barcode untuk dapat mengaktifkan e-SIM pada smartphone yang diinginkan.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Make use Of, Sabtu (10/9/2022), Deretan perangkat yang mendukung e-SIM antara lain seperti lini iPhone 12 dan 13 yang sudah mendukung fitur Dual SIM, serta aksesori arloji pintar Apple Watch.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk bisa menggunakan dua nomor sekaligus. Sebab, iPhone 12 dan 13 masih menyediakan slot laci untuk menyimpan kartu SIM fisik.
Baca juga: Resmi Dijual Hari Ini di Indonesia, Simak Spesifikasi dan Harga HP iPhone 16 Pro
Kekurangan e-SIM
Di balik kemudahan yang ditawarkan, eSIM memiliki kekurangan dari segi penggunaannya, tepatnya ketika pengguna ingin mengganti perangkat.
Karena tertanam pada komponen smartphone, pengguna yang ingin beralih menggunakan smartphone baru tidak bisa langsung mencopot kartu SIM karena e-SIM tidak berbentuk fisik.
Kekurangan lain yang dimiliki eSIM adalah ketersediaannya yang terbatas. Sebab, tidak banyak operator seluler yang saat ini sudah memanfaatkan teknologi e-SIM.
Ketersediaan e-SIM di Indonesia
Di Indonesia, Smartfren merupakan operator seluler pertama yang menawarkan teknologi e-SIM prabayar.
Teknologi e-SIM sendiri mulai banyak dikenal di Indonesia sejak iPhone X diluncurkan. Awalnya, iPhone menjadi satu-satunya smartphone yang didukung e-SIM milik Smartfren.
Pelanggan Smartfren yang ingin menggunakan e-SIM bisa terlebih dahulu mendapatkan eSIM QR code di galeri Smartfren. QR code ini dipindai untuk memasang profil pengguna SIM di perangkat.
Baca juga: Hamas Rilis Video Terbaru Sandera AS-Israel: "Kami akan Pulang dalam Keadaan Mati"
Baca juga: Kontroversi Drawing Liga 4 Bikin Erick Thohir Marah: Tidak Profesional dan Harus Diulang
Baca juga: Serangan Brutal AS Kembali Targetkan Yaman di Tengah Malam Buta
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com