Berita Aceh Utara

Alumni Unimal yang Magang di Jepang Budidaya Melon Smart Farming, Kini Jadi Destinasi Agrowisata

Penulis: Jafaruddin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DESTINASI AGROWISATA - Melon premium yang dibudidayakan alumni magang Jepang di Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara dalam screen house dengan sistem Smart farming, mulai panen dan menjadi destinasi Agrowisata.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Desa Peureupok Kecamatan Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh kini menjadi destinasi agrowisata baru.

Karena di desa tersebut kini terdapat screen house (bangunan yang terbuat dari plastik atau kaca untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit) untuk budidaya jenis melon premium.

Budidaya melon tersebut dilakukan dengan sistem Smart Farming (pertanian pintar adalah konsep bercocok tanam yang menggabungkan teknologi digital dengan praktik pertanian tradisional), oleh Abdul Hamid SPi.

Dia adalah pemuda asal Desa Peureupok Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara yang juga alumni Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal).

Hamid juga termasuk salah satu pemuda milenial yang lolos dan mengikuti magang di perusahaan Japan Agricultural Exchange Council (JAEC) di Jepang pada tahun 2022.

Baca juga: Kenal Gadis Muda di Michat, Pria Ini Ogah Bayar Rp250 Ribu karena Tak Puas, Berujung Terjadi Hal Ini

Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (BEM FP Unimal) itu diberangkatkan bersama 59 petani milenial tanah air oleh Kementerian Pertanian RI ke Jepang, tiga tahun lalu.

Setahun kemudian setelah pulang dari Jepang, Hamid mulai merintis usaha budidaya melon dengan sistem smart farming yang dibina Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara.

“Sistem teknologi yang diterapkan ini sangat efektif dalam mendukung usaha pertanian, memanfaatkan tetes embun dengan mengatur secara cermat,” ujar Owner Miharu Farm, Abdul Hamid SPi, kepada Serambinews.com, Senin (14/3/2025).  

Setiap sinar matahari kata Hamid, dipantau dan setiap daun melon diperlakukan seperti mahakarya alam.

“Kami merawat setiap tanaman dengan perhatian dan dedikasi tanpa batas dan memastikan mereka tumbuh dengan sempurna,” ujar Hamid.

Lokasi itu kata Hamid, sekarang dimanfaatkan untuk destinasi Agroewisata yaitu merasakan langsung memetik melon premium.  

Baca juga: Ternyata Gara-gara Utang Rp 300 Ribu, Nyawa Santri di Pidie Jaya Melayang, Polisi Tangkap Pelaku

“Ini untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan membuka peluang pasar yang lebih luas, dan untuk menumbuhkan semangat generasi muda untuk terjun di sektor pertanian dan untuk mendukung visi-misi Kabupaten Aceh Utara bangkit, serta kejayaan sektor pertanian,” kata Hamid.

Budidaya melon premium yang dilakukannya itu kata Hamid, juga pernah dilakukan Hamid ketika mengikuti program magang di Negeri Sakura.

“Semasa magang di Jepang selama setahun saya ditempatkan di perusahaan Ouchi Farm  di Kabupaten Miharu Provinsi Fukushima, Jepang. 

Di sana, saya belajar dari hulu ke hilir tentang budidaya Melon dan, alhamdulilah ketika kembali ke tanah air dapat membuka usaha agrowisata petik melon premium,” ujar Hamid.

Pengunjung yang data langsung ke destinasi wisata Miharu Farm, bukan hanya dari Aceh Utara dan Lhokseumawe saja, tapi juga dari Bireuen, Pidie Jaya, Pidie dan Banda Aceh.

“Agroe wisata petik melon ini tidak hanya menawarkan pengalaman memanen, tetapi juga memberikan edukasi seputar budidaya melon dan memberikan semangat untuk Generasi muda untuk terjun di sektor pertanian,” pungkas Hamid.

Dalam kesempatan itu Hamid menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara dan, BPP Paya Bakong yang sudah memberikan dukungan dan pembinaan selama ini untuk menjalankan usaha budidaya Melon premium pertama di Aceh Utara.

Baca juga: Bupati Polisikan Wakil Bupati, Perkara Dugaan Stempel Surat, Begini Tanggapan Polres Tasikmalaya

Sementara itu, Arief Munandar seorang pengunjung asal Lhokseumawe mengaku sangat senang dapat melihat langsung serunya memetik buah melon di dalam screen house.

“Karena bisa sambil belajar dan berfoto dan sebelum memetik buah melon bersama Owner Miharu Farm,” ujar Arief Munandar.

Sebelum masuk kata Arief, pemilik Miharu Farm akan menyampaikan peraturan untuk masuk dalam scren Hause dan mengajarkan ilmu teknologi  pertanian modern.

“Pengunjung puas dengan aktivitas ini dan cita rasa melon yang manis,” tambah Arief Munandar.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Aceh Utara Erwandi MSi saat ikut memanen perdana menyampaikan ini merupakan wujud nyata dari penerapan teknologi pertanian modern di Kelompok Tani (Poktan) Jaya Kubina dalam upaya meningkatkan hasil pertanian di wilayah tersebut.

Melon premium yang dibudidayakan menggunakan metode Smart Farming ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Saya berharap terus berkembang dan menghadirkan inovasi-inovasi untuk kejayaan pertanian di Aceh utara,” ujar Erwandi.(*)

Baca juga: Profil Kolonel Teuku Mustafa Kamal, Putra Pidie Mulai Karier di Kopassus, Raider Khusus dan Kodam IM

Berita Terkini