Tak hanya itu, Marlina mendorong adanya ruang-ruang distribusi kreatif seperti "Pojok Kreatif" di warung atau pusat UMKM, dengan tujuan agar pelaku usaha tidak perlu membuka kios sendiri.
“Ini akan membantu produk mereka tampil di depan publik tanpa beban biaya tambahan,” tutur Marlina.
“Yang penting ada wadah titipan. Kalau produknya laku, pelaku UMKM akan terpacu untuk terus berinovasi,” tambahnya.
Sementara itu, Adinda Yuanita menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Aceh.
Ia menyampaikan permintaan agar Aceh bersedia menjadi tuan rumah kegiatan Dekranasda di tingkat nasional, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan potensi kreatif daerah ke kancah yang lebih luas.
Adinda juga memberi perhatian khusus pada kesiapan Aceh dalam membentuk kelembagaan ekonomi kreatif yang lebih kuat.
“Kami mendorong agar Badan Ekraf Aceh dapat segera dipersiapkan sebagai sebuah dinas tersendiri agar memiliki kapasitas yang lebih solid dalam menjalankan program-program strategis dan kolaboratif,” katanya.(*)