Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
BANDA ACEH, SERAMBINEWS.COM – Maraknya kasus penembakan terhadap warga sipil, khususnya di Aceh yang melibatkan oknum aparat militer, menjadi sorotan publik.
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi dua insiden penembakan yang mengakibatkan kematian warga sipil asal Aceh.
Kedua kasus tersebut diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI AL.
Kasus pertama terjadi pada awal Januari 2025 lalu.
Di mana seorang bos rental mobil asal Aceh menjadi korban penembakan di ruas Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang.
Pelaku diketahui merupakan tiga oknum TNI AL.
Disebutkan, motif oknum anggota militer tersebut tega menembak bos rental mobil karena ingin menguasai mobil milik korban.
Belum selesai kasus tersebut, peristiwa serupa kembali terjadi pada pertengahan Maret 2025.
Hasfiani alias Imam, seorang sales mobil asal Aceh Utara, ditemukan tewas dengan luka tembak di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Ia sempat dilaporkan hilang beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan.
Usut punya usut, pelaku penembakan lagi-lagi dari oknum TNI AL, juga dengan motif yang sama.
Menanggapi kejadian ini, Anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman, SSos atau yang akrab disapa Haji Uma, menyatakan keprihatinannya.
Menurut Haji Uma, fenomena kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat militer terhadap warga sipil dalam kurun waktu yang dekat ini menandakan perlunya langkah serius untuk mencegah berulangnya kejadian serupa.
Haji Uma diketahui aktif mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus kekerasan serupa.