Tewas Dibantai KKB, 14 Jenazah Pendulang Emas Dimakamkan secara Massal di Yahukimo

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN PEMBANTAIAN KKB -14 jenazah pendulang emas korban pembantaian KKB dimakamkan secara massal di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (15/4/2025). Pemakaman ini dilakukan karena alasan medis.

Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo, mengungkapkan bahwa kedua pendulang emas tersebut selamat setelah bersembunyi selama delapan hari untuk menghindari serangan KKB.

 "Delapan hari mereka bersembunyi di hutan, untuk menyelamatkan diri dari serangan yang dilakukan KKB," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

Kedua pendulang emas itu ditemukan aparat gabungan TNI-Polri yang sedang melakukan pencarian terhadap korban pembantaian KKB di sepanjang Sungai Silet, Kabupaten Yahukimo.

Saat pencarian, tim gabungan menemukan mereka sedang bersembunyi dan langsung mengevakuasi menggunakan helikopter ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.

 "Alhamdulillah dua pendulang ini ditemukan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi pada Senin (14/4/2025) ke Dekai, Kabupaten Yahukimo," ungkap Yusuf.

Sebelumnya, aparat gabungan TNI-Polri menemukan 15 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembantaian dan telah dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Proses evakuasi jenazah ini berlangsung dari Kamis (10/4/2025) hingga Senin (14/4/2025).

Jenazah-jenazah tersebut telah diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Mengingat kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan, Direktur RSUD Dekai Kabupaten Yahukimo, dr Glenn M Nurtanyo, menjelaskan bahwa pemakaman dilakukan di Dekai.

"Jenazah sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan sehingga tidak memungkinkan dipindahkan atau diterbangkan ke daerah asal. Untuk mencegah risiko penyebaran infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai," ungkapnya.

Peristiwa pembantaian terhadap 15 pendulang emas ini terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025) di lokasi penambangan rakyat yang berada di Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

 

Baca juga: Perut Anak di Jember Membesar Tak Bisa BAB, Ternyata Penuh Cacing Tanah di Ususnya, Ada 3 Toples

Baca juga: Konflik Unimal, Polisi Sambut Kedatangan Ratusan Massa dengan Tarian

Baca juga: Ular Kobra Masuk Kos Putri, Sembunyi di Belakang Lemari hingga Bikin Panik Warga Lhokseumawe

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkini