Tabrakan Beruntun di Bireuen

Running News Tabrakan Beruntun, Kedua Korban Meninggal Masih Ada Hubungan Saudara: Mereka Sepupu-an

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUAMI KORBAN - Keluarga korban musibah tabrakan beruntun menangis di Puskesmas Peudada, Bireuen, Jumat (25/4/2025). Murdani, warga Desa Mulia, Peudada yang merupakan suami dari almarhumah Jumiati, duduk di lantai dekan bed jasad istrinya yang sudah ditutup kain.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Belasan kaum ibu atau emak-emak di Ruang IGD Puskesmas Peudada, Bireuen menangis melihat dua korban meninggal dunia dalam musibah tabrakan beruntun di Desa Lawang, Kecamatan Peudada pada Jumat (25/4/2025) pagi sekitar pukul 07.45 WIB.

Kedua korban meninggal dunia walaupun dari desa berlainan di Peudada, namun keduanya masih bertalian keluarga. 

Feri, salah seorang perangkat Desa Blang Beururu, Peudada mengatakan, kedua korban yaitu Jumiati (38), warga Desa Mulia, Kecamatan Peudada selaku pengendara sepeda motor Honda Beat nopol BL 5244 KD.

Satu korban meninggal lainnya bernama Muhammad Faisal Alfarirzy (12), murid Kelas IV SDN 4 Peudada, Bireuen yang merupakan anak dari Suryadi, warga Desa Blang Beururu, Peudada.

"Keduanya masih keluarga dekat, masih sepupu-an," ujar Feri. 

Nurjannah, ibu dari almarhum Muhammad Faisal Alfarizy terus menangis di samping ranjang tempat jasad anaknya dibaringkan.

Sejumlah kaum ibu berusaha menenangkan Nurjannah. 

Ayah almarhum Muhammad Faisal, Suryadi yang ditemui di Puskesmas Peudada mengatakan, saat kejadian itu, anaknya pergi ke sekolah.

Suryadi mengaku, dirinya belum mengetahui persis bagaimana kejadian tabrakan maut tersebut. 

Mendapat informasi anaknya alami kecelakaan, Suryadi bersama istrinya Nurjannah, langsung menuju lokasi kejadian dan kemudian meluncur ke Puskesmas Peudada. 

"Anak kami tadi pagi sedang pergi sekolah, saya menerima kabar anak saya alami kecelakaan," ujarnya dengan suara terbata-bata.  

Belasan keluarga dekat terlihat menangis, dan beberapa kaum bapak, mencoba menenangkan mereka.  

Sementara itu, Murdani, warga Desa Mulia, Kecamatan Peudada yang merupakan suami dari Jumiati, tidak sanggup mengeluarkan kata-kata.

Ia terlihat duduk di lantai dekan bed istrinya yang sudah ditutup kain.

Halaman
12

Berita Terkini