Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Pria berinisial Z (23) warga Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara yang merudapaksa seorang remaja di pedalaman Aceh Utara mengancam menyebarkan video vulgar korban ke media sosial.
Keduanya pernah melakukan video call sex (VCS). Lalu rekaman tersebut dijadikan pelaku sebagai alat untuk mengancam korban agar menuruti permintaannya.
Pelaku mengancam akan menyebarkan rekaman itu apabila korban menolak permintaan berhubungan badan dengan korban.
Pemuda berinisial Z ditangkap personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Utara pada 5 April 2025 atas dugaan merudapaksa dan melecehkan korban setelah melalui media sosial Instagram.
“Dari pemeriksaan yang dilakukan Unit PPA, terungkap bahwa pelaku dan korban sudah berkenalan sejak Januari 2025 melalui Instagram dan sempat menjalin hubungan asmara secara daring,” ungkap Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Dr Boestani, SH, MH, MSM.
Pelaku dan korban pertama kali bertemu pada 2 April 2025, setelah beberapa bulan berkomunikasi secara daring.
"Pertemuan pertama terjadi di kawasan Kota Panton Labu,” ungkap Kasat Reskrim.
Pelaku mengajak korban bepergian dengan sepeda motor korban menuju Takengon. Namun, di tengah perjalanan, pelaku berdalih tidak mengetahui arah jalan menuju Aceh Tengah dan membujuk korban untuk pergi ke Banda Aceh.
Korban ketika itu sempat menolak, lantaran khawatir orangtuanya akan marah jika mengetahui kejadian tersebut.
Namun pelaku memaksa korban mematikan handphone dan akhirnya keduanya melanjutkan perjalanan menuju Banda Aceh — menempuh jarak lebih dari 300 kilometer.
Sesampainya di Banda Aceh pada dini hari 4 April, pelaku membawa korban ke sebuah tempat usaha pangkas rambut tempatnya bekerja.
“Di sana, pelaku beberapa kali memaksa korban melakukan hubungan badan,” kata Kasat Reskrim.
Lalu pada 5 April, pelaku dan korban kembali ke Aceh Utara menggunakan mobil penumpang umum (mopen).
Setelah tiba di Lhoksukon, pelaku menyuruh korban pulang sendiri ke rumahnya di kawasan Langkahan.
Orang tua korban yang sudah lama mencemaskan keberadaan anaknya, langsung menanyai korban. Korban akhirnya menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya.
"Tidak terima, pihak keluarga korban melaporkan hal tersebut ke Polisi. Pelaku yang berhasil ditangkap kemudian diamankan ke Unit PPA Satreskrim Polres Aceh Utara," ujar AKP Dr Boestani.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 50 jo Pasal 47 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, dengan ancaman hukuman hingga 200 bulan penjara.
Kasat Reskrim AKP Dr. Boestani mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih waspada terhadap pergaulan anak-anak, terutama dalam penggunaan media sosial yang kerap menjadi celah tindak kejahatan terhadap anak di bawah umur.(*)
Teks Foto
Seorang pemuda berinisial Z (23) warga Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara baru-baru ini ditangkap personel Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Utara terlibat rudapaksa anak di bawah umur. Foto Dok Polres Aceh Utara