Oleh: Ns. Nurul Khairani, S.Kep *)
Dalam dunia kesehatan, keberhasilan pengelolaan pasien tidak hanya bergantung pada keahlian satu profesi, tetapi lebih kepada sinergi antarprofesi.
Konsep sinergi ini mengacu pada kerja sama yang erat dan efektif antara berbagai profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien.
Sinergi antarprofesi bukanlah sekadar kolaborasi, tetapi juga suatu pendekatan di mana setiap profesi saling melengkapi dan mendukung satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan pasien.
Setiap profesi dalam tim kesehatan dokter, perawat, apoteker, fisioterapis, psikolog, dan lainnya memiliki peran unik yang sangat penting.
Masing-masing membawa keahlian dan perspektif yang berbeda untuk menangani masalah kesehatan pasien secara holistik.
Misalnya, dokter bertanggung jawab untuk mendiagnosis dan merencanakan pengobatan medis, sementara perawat berfokus pada perawatan sehari-hari pasien dan memberikan dukungan emosional.
Apoteker memastikan pengobatan yang tepat dan memberi edukasi tentang penggunaan obat yang aman, dan fisioterapis bekerja dengan pasien untuk memperbaiki mobilitas dan kualitas hidup mereka.
Setiap profesi ini tidak dapat berjalan sendiri tanpa saling satu sama lain.
Pentingnya sinergi antarprofesi ini semakin jelas ketika kita mempertimbangkan kasus-kasus pasien yang kompleks, seperti pasien dengan penyakit kronis atau kondisi yang memerlukan pengelolaan jangka panjang.
Sebagai contoh, pasien yang menderita diabetes memerlukan pendekatan yang menyeluruh yang tidak hanya melibatkan dokter untuk pengelolaan medis, tetapi juga perawat yang memberikan edukasi, ahli gizi untuk membantu pengaturan pola makan, dan psikolog untuk mendukung kesejahteraan mental pasien.
Tanpa sinergi yang baik antarprofesi ini, pasien mungkin tidak akan menerima perawatan yang optimal, yang dapat berdampak pada kualitas hidup mereka.
Selain itu, sinergi antarprofesi juga berperan besar dalam mencegah kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan pasien.
Misalnya, dalam pengelolaan pasien di ruang rawat inap, komunikasi yang baik antara dokter dan perawat mengenai rencana perawatan dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pemberian obat atau prosedur.
Apoteker yang berkolaborasi dengan tim medis juga dapat memastikan bahwa tidak ada interaksi obat yang berbahaya atau efek samping yang terlewatkan.
Sinergi semacam ini meningkatkan keselamatan pasien dan mempercepat proses penyembuhan mereka.
Namun, meskipun sinergi antarprofesi sangat penting, tantangan dalam
menerapkannya sering kali muncul.
Salah satu hambatan terbesar adalah perbedaan dalam latar belakang pendidikan dan paradigma profesional masing-masing.
Setiap profesi memiliki cara pandang yang berbeda terhadap masalah kesehatan dan peran mereka dalam tim.
Oleh karena itu, diperlukan pelatihan interprofesional atau Interprofessional Education (IPE) untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan rasa saling menghormati antarprofesi.
Pelatihan ini dapat membantu membangun komunikasi yang efektif, mengurangi ketegangan atau gesekan, serta memastikan bahwa setiap anggota tim merasa dihargai.
Dengan adanya pelatihan dan pendidikan yang tepat, serta budaya kerja yang mendukung kolaborasi, sinergi antarprofesi dapat terwujud dengan lebih baik.
Ini juga memperkuat peran penting Interprofessional Collaboration (IPC) dalam menyediakan layanan kesehatan yang lebih efisien, efektif, dan berpusat pada pasien.
Di dunia kesehatan, bersatu demi pasien bukanlah sekadar slogan, tetapi suatu prinsip yang harus dihidupi oleh setiap profesional.
Sinergi antarprofesi berperan penting dalam memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien bersifat holistik dan menyeluruh.
Tanpa adanya kerjasama yang solid antara berbagai profesi, pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien menjadi sulit tercapai.
Bersatu demi pasien berarti setiap profesi kesehatan berkomitmen untuk bekerja bersama dengan tujuan utama yang sama: kesehatan dan kesejahteraan pasien.
Ini bukan hanya tentang memberikan pengobatan medis, tetapi juga memberikan dukungan emosional, psikologis, dan sosial yang diperlukan pasien untuk pulih sepenuhnya.
Sebagai contoh, seorang pasien yang menjalani perawatan kanker tidak hanya memerlukan perawatan medis dari dokter, tetapi juga dukungan psikologis untuk mengatasi kecemasan dan stres, serta dukungan sosial yang mungkin diperlukan dalam menjalani proses penyembuhan.
Kerja sama yang erat antara profesi-profesi ini menjamin bahwa semua aspek kesehatan pasien diperhatikan secara menyeluruh.
Oleh karena itu, pentingbagi setiap anggota tim kesehatan untuk saling menghargai, berkomunikasi secara terbuka, dan mendukung satu sama lain dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik.
Sinergi antarprofesi adalah jalan untuk mencapai pelayanan kesehatan yang lebih manusiawi, berkualitas, dan berfokus pada kebutuhan pasien sebagai individu.
*) PENULIS adalah Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Syiah Kuala .
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.