SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) RI, Prof Stella Christie akan berkunjung ke Aceh pada Kamis lusa, (7/5/2025).
Dalam kehadirannya ke Tanoh Rencong kali ini, Wamen Stella Christie akan berkunjung ke Politeknik Aceh dan SMA Negeri 10 Fajar Harapan.
Informasi ini disampaikan Direktur Politeknik Aceh, Dr Hilmi SE MSi Ak CA kepada Serambinews.com, Selasa (6/5/2025).
"Alhamdulillah, ibu Wamen akan berkunjung ke Politeknik Aceh pada Kamis. Ini tentu menjadi sebuah kehormatan bagi kami," kata Hilmi.
Menurut Hilmi, Wamen ke Politeknik Aceh mendengar dan menerima paparan riset/penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Politeknik Aceh.
Menurut informasi, Wamendiktisaintek, Stella Christie akan hadir pada siang sekitar pukul 13.30-14.30 WIB.
Baca juga: VIRAL Atlet Binaraga Kabupaten Malang Makan Bangkai Ayam Jelang Porprov, Kadispora Kena Hujat
Sekilas tentang Politeknik Aceh
Politeknik Aceh merupakan perguruan tinggi vokasi pertama di Aceh. Sejak dipimpin Dr Hilmi SE MSi Ak CA dari Oktober 2021, kampus ini kian bersinar.
Sejak tahun 2022, Politeknik Aceh memperkuat kurikulum melalui Development of Curriculum bersama expert industri sawit seperti PT Bumi Sama Ganda, PT Mora Niaga Jaya (Aceh Tamiang) dan PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) (Aceh Jaya).
Tindak lanjut dari aktivitas tersebut, lahirlah seluruh pergerakan akademik dan Tri Dharma Perguruan Tinggi menuju industri pengolahan sawit.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelatihan dan sertifikasi Skema Asisten Pengolahan PKS kepada dosen dan tenaga pendidik.
Kemudian, adanya kunjungan industri sawit bagi mahasiswa dan magang industri dan bimbingan konseling oleh dosen ke beberapa industri sawit baik kebun maupun pabrik kelapa sawit di Aceh.
Pada tahun 2025, Politeknik Aceh telah memberangkatkan 29 orang mahasiswa mengikuti Program Praktik Industri selama 6 bulan ke industri sawit baik di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.
“Nantinya, calon lulusan dari program ini akan dibekali dengan program sertifikasi Skema Asisten Pengolahan dan Skema Pengelasan. Sehingga mereka akan siap untuk bekerja pada industri sawit di Indonesia,” kata Hilmi.
Baca juga: Waspada Penipuan! Beredar Flyer, Disbudpar Sebut tak Ada Konser “JBLMusikFest 2025” di Banda Aceh
Kampus penyelenggara beasiswa sawit
Politeknik Aceh kembali terpilih bersama 40 kampus lainnya di Indonesia sebagai penyelenggara program beasiswa kelapa sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahun 2025.
Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil seleksi Lembaga Penyelenggara Pendidikan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) tahun anggaran 2025 melalui surat nomor S-76/DPKS/2025 pada tanggal 23 April 2025.
Pada tahun ini, Politeknik Aceh mendapat kuota mahasiswa mahasiswa sebanyak 150 orang. Penerima beasiswa akan kuliah secara gratis, ditambah uang saku bulanan, akomodasi, dan diberi tunjangan transportasi dari daerah asal.
Politeknik Aceh sudah tiga tahun berturut-turut sejak 2023 mendapat kepercayaan dari BPDPKS untuk mengelola beasiswa kelapa sawit.
Direktur Politeknik Aceh, Dr Hilmi SE MSi Ak CA mengatakan jumlah kuota yang diterima kampusnya tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan terbanyak dari kampus lain di Aceh yang juga menerima program ini.
“Alhamdulillah, tahun ini kampus Politeknik Aceh kembali mendapatkan program beasiswa kelapa sawit dari BPDPKS. Yang menggembirakan adalah kita menerima kuota terbanyak dari kampus lain di Aceh,” kata Hilmi.
Hal ini menunjukkan bahwa Politeknik Aceh sudah mendapat perhatian khusus dari BPDPKS sebagai lembaga penyalur beasiswa SDM-PKS. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran dari civitas akademika kampus vokasi pertama di Aceh ini.
Kampus pertama di Aceh kelola beasiswa sawit
Politeknik Aceh, lanjut Hilmi, merupakan kampus pertama di Aceh yang melaksanakan program beasiswa kelapa sawit. Hal ini tidak terlepas dari kegigihan Direktur Politeknik Aceh dalam menjemput bola ke pusat.
Adapun penerima manfaat berasal dari anak-anak petani, pekebun, dan pekerja pada pabrik kelapa sawit, khususnya di Aceh. Saat ini, mahasiswa yang belajar di Politeknik Aceh berasal dari Sabang sampai Merauke.
Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung pendidikan vokasi di bidang kelapa sawit, khususnya di kampus-kampus yang sudah terverifikasi dan berkualitas.
Salah satunya, Politeknik Aceh yang dikenal sebagai kampus unggulan di bidang industri pengolahan perkebunan.
“Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi generasi muda di bidang perkebunan sawit berupa bantuan pendidikan dan mendorong penerima beasiswa untuk menjadi agen perubahan yang memahami prinsip-prinsip keberlanjutan, inovasi, dan praktik terbaik dalam industri sawit,” ujarnya.
Politeknik Aceh sudah melaksanakan program pengelolaan beasiswa kelapa sawit sejak tahun 2023. Pada tahun pertama, Politeknik Aceh mendapat kuota 30 orang mahasiswa dari BPDPKS untuk Program Studi DIII Mekatronika.
Kemudian pada tahun 2024, kuota mahasiswa yang mendapat beasiswa meningkat drastis menjadi 90 orang untuk dua program studi yaitu DIII Mekatronika dan DIII Teknologi Elektronika.
Pada tahun 2025 ini, Politeknik Aceh diberikan amanah untuk tiga program studi yaitu DIII Mekatronika, DIII Teknologi Elektronika dan DIII Akuntansi.
"Jumlah mahasiswa penerima beasiswa juga bertambah menjadi 150 orang,” sebut Hilmi.(*)