Sebagai contoh, di Inggris Raya, biaya untuk pengambilan dan pembekuan sel telur diperkirakan sekitar 3.350 Pound sterling, yang setara dengan Rp 73 juta.
Biaya tambahan lainnya akan muncul untuk obat-obatan yang diperlukan selama proses ini, yang bisa berkisar antara 500 hingga 1.500 Pound sterling, atau sekitar Rp 11 juta hingga Rp 33 juta.
Biaya ini digunakan untuk obat-obatan yang merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur.
Baca juga: Akhirnya Luna Maya dan Maxime Bouttier Sah Jadi Suami istri, Ini Maskawinnya
Selain biaya pengambilan dan pembekuan sel telur, ada juga biaya penyimpanan sel telur yang harus dibayar setiap tahunnya.
Biaya penyimpanan ini berkisar antara 125 hingga 350 Pound sterling per tahun, yang setara dengan Rp 2 juta hingga Rp 7 juta. Dan untuk biaya tambahan ini bergantung pada lama penyimpanan yang diinginkan.
Selain itu, jika sel telur tersebut kemudian digunakan untuk prosedur in-vitro fertilization (IVF) di masa depan.
Ada biaya tambahan untuk pencairan dan pemindahan sel telur yang dapat mencapai sekitar 2.500 Pound sterling atau sekitar Rp 55 juta di Inggris.
Peluang Kehamilan yang Sukses Melalui Egg Freezing
Dikutip dari UCLA Health, Meskipun egg freezing menawarkan peluang bagi wanita untuk merencanakan masa depan keluarga mereka, tingkat keberhasilan kehamilan dengan metode ini masih bervariasi.
Menurut UCLA Health, peluang kehamilan klinis dengan menggunakan sel telur yang dibekukan diperkirakan antara 4 hingga 12 persen per sel telur yang belum matang.
Baca juga: Raffi Ahmad Tulis Pesan Haru Jelang Pernikahan Luna Maya & Maxime Bouttier, Akad Nikah Sore Ini
Alias sel telur yang dibekukan dan kemudian dicairkan untuk digunakan dalam proses kehamilan.
Angka ini masih dapat berubah bergantung pada berbagai faktor, termasuk usia wanita pada saat melakukan prosedur egg freezing dan kualitas serta jumlah sel telur yang dibekukan.
Faktor usia adalah salah satu aspek yang paling penting dalam menentukan tingkat keberhasilan kehamilan setelah melakukan egg freezing.
Semakin muda usia wanita saat melakukan egg freezing, semakin besar peluang untuk menghasilkan kehamilan yang berhasil di masa depan.
Ini karena kualitas sel telur cenderung menurun seiring bertambahnya usia, yang memengaruhi tingkat keberhasilan dalam proses kehamilan.
Oleh karena itu, banyak dokter merekomendasikan agar wanita melakukan egg freezing di usia yang lebih muda, idealnya di bawah 35 tahun, untuk memaksimalkan peluang keberhasilan.
Baca juga: Luna Maya Sudah Bekukan Sel Telur, Bisakah Punya Anak Dinikahi Maxime Bouttier di Usia 42 Tahun?