Berita Pidie

Besi Jembatan Jeumerang-Pusong, Pidie Hilang, Proyek Penyeberangan Itu Kuras Dana Rp 46 Miliar

Penulis: Muhammad Nazar
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JEMBATAN JEUMERANG - Besi jembatan rangka baja menghubungkan Gampong Pasi Jeumerang dengan Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie, Rabu (14/5/2025), hilang. SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR

 

Beberapa besi sisi jembatan yang hilang itu sangat membahayakan bagi warga saat berdiri di pinggir jembatan rangka baja

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Besi jembatan rangka baja menghubungkan Gampong Pasi Jeumerang menghubungkan Gampong Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie telah hilang. 

Jenis besi yang hilang adalah post railing pipa, yang digunakan pada pengamanan sisi jembatan. 

Jembatan itu terletak yang membelah Kuala Tari di Gampong Pasi Jeumerang. Boat GT 57 hingga boat kecil milik nelayan keluar masuk di bawah jembatan sepanjang 100 meter trsebut. 

Pantauan Serambinews.com, Rabu (14/5/2025), menemukan beberapa besi pengamanan sisi jembatan rangka baja telah hilang. 

Beberapa besi sisi jembatan yang hilang itu sangat membahayakan bagi warga saat berdiri di pinggir jembatan rangka baja yang tingginya sekitar 8 meter. 

Untuk diketahui, proyek jembatan rangka baja menghubungkan Gampong Pasi Jeumerang dengan Gampong Pusong telah dikerjakan pada tahun 2012.

Sarana penyebrangan tersebut dikerjakan telah menghabiskan dana sekitar Rp 46,5 miliar, dengan berbagai sumber dana. 

Untuk tahun 2014, pemerintah memplotkan Dana Otonomi Khusus Aceh atau DOKA, dengan nilai kontrak Rp 2.794.549.000.

Lalu, tahun 2015 dianggarkan lagi Rp 1.500.000.000 dan tahun 2016 dialokasikan sebesar Rp 6.857.654.000.

Gempa bumi berkekuatan 6,5 SR, yang pusatnya di Pidie Jaya pada tanggal 7 Desember 2016, menyebabkan jembatan rangka baja tersebut ambruk ke air di mulut kuala. 

Pemkab Pidie mengusulkan dana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, untuk menangani jembatan Pusong yang ambruk dampak gempa. 

Tahun 2018, proyek jembatan itu ditangani PT Putra Nanggroe Aceh, dengan nilai kontrak sebesar Rp 30.610.057.000.

Namun, jembatan tersebut belum bisa dimamfaatkan masyarakat, lantaran oprit jembatan belum dibangun.

Sehingga tahun 2022, Pemkab Pidie membangun oprit jembatan itu, yang ditangani CV Do'a Sibuah Hati, dengan nilai kontrak mencapai Rp 4.579.762.000. 

" Besi pengamanan jembatan rangka baja menghubungkan Gampong Pasi Jeumerang dengan Pusong telah hilang pada tahun 2023. 

Saat pengaspalan jalan Pasi Jeumerang-Pusong, kita telah temukan besi jembatan telah hilang," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Pidie, Buchari MSi, kepada Serambinws.com, Rabu (14/5/2025).

Ia menyebutkan, banyak besi jembatan yang hilang, diduga dicuri orang tidak dikenal. 

Jembatan Pasi Jeumerang-Pusong telah habis masa pemeliharaan. Sehingga harus dianggarkan dana untuk menggantikan besi yang raib tersebut. (*)

 

Berita Terkini