Pratu Afrio Setiawan, lanjut Edy, memang tidak banyak waktu untuk pulang karena kesibukannya sebagai prajurit. Tiga tahun lalu adalah kali terakhir ia pulang ke kampung halaman.
Bahkan saat baru-baru ini mendapatkan waktu lepas dinas, ia justru memilih terbang ke Kalimantan untuk bertemu kekasihnya.
"Iya saat ke Kalimantan itu dia bilangnya bulan Juni mau lamaran, karena itu pilihannya kami keluarga iya iya saja," sambungnya.
Kisah perjuangan Afrio meniti jalan sebagai prajurit pun penuh tantangan.
Edy mengungkapkan bahwa anaknya sempat gagal dalam tes pertama masuk TNI.
"Anak saya ini saat ikut tes tentara pertama tidak lulus, dia lulus nanti ikut tes ke dua," jelas Edy, mengenang semangat putranya yang pantang menyerah.
Pratu Afrio Setiawan adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Adapun jenazah Pratu Afrio Setiawan akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mopuya Utara, Kecamatan Dumoga Utara.
Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi kepulangan sang prajurit ke tanah kelahiran, Totabuan Bolaang Mongondow.
Baca juga: 9 Warga Sipil yang Tewas Ledakan Amunisi di Garut Ternyata Buruh, Dibayar Rp 150 Ribu Per Hari
Curhat Kekasih
Kekasih Pratu Afrio Setiawan diketahui bernama Dita.
Dalam salah satu unggahan terakhir Pratu Afrio, Dita menuliskan komentarkan mencurahkan isi hatinya.
Bahkan sampai tengah malam pun, Dita tak bisa tidur karena menunggu kepastian dari Aprio atau Rio.
Dia mencari keberadaan Rio yang tak kunjung memberinya kabar.
"Sayang udah jam 01.08 ini kok belum ada kabar," tulisnya dengan emot ikon menangis.