Pria yang akrab dipanggil Pak Sulis itu juga menceritakan, bahwa Jokowi ikut berkontribusi dalam pembangunan Taman Arboretum yang berlokasi di Kampung Bale Atu, Kabupaten Bener Meriah.
Taman yang kini menjadi salah satu objek wisata Bener Meriah tersebut berisi tanaman pinus yang bibitnya berasal dari seluruh dunia.
Proses penanaman bibit Pinus itu dipimpin oleh Jokowi pada 1989-1990, dengan titik lokasi di Kampung Simpang Tiga Redelong, tidak jauh dari Kompleks Perumahan karyawan PT KKA.
Baca juga: Dian Sandi Pengunggah Pertama Foto Ijazah Jokowi Diperiksa Polisi, Sempat Murka ke Roy Suryo
"Dulu kawasan itu sebagai Taman Pinus. Bibitnya berasal dari negara-negara penghasil tanaman Pinus dari seluruh dunia,” jelas Sulistiyo.
"Pak Jokowi memimpin penanaman Pinus tersebut," kenangnya.
Sementara itu, Murizal dan Khalisuddin, penulis buku Jejak Jokowi di Gayo dalam sebuah diskusi publik yang baru-baru ini digelar di Takengon, Aceh Tengah, juga turut memberikan komentar terhadap polemik ijazah Jokowi yang diduga palsu.
“Untuk mengetahui apakah Joko Widodo benar-benar tamat kuliah di UGM dan memperoleh ijazah, kita bisa menelusurinya lewat pengakuan rekan-rekan kerjanya di PT KKA,", ujar Khalisuddin, yang melakukan wawancara dengan sejumlah mantan karyawan PT KKA di Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk menelusuri rekam jejak Jokowi pada 2014.
"Pada 1986, melamar kerja di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti KKA tentu mensyaratkan ijazah sarjana lengkap dengan legalisir,” sambung Khalisuddin, seperti dikutip dari Tribun Gayo, Sabtu (17/5/2025).
Buku yang ditulis oleh Khalisuddin bersama dengan Murizal Hamzah mendokumentasikan aktivitas awal Joko Widodo setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurut Murizal, Jokowi diterima bekerja bersama sejumlah insinyur muda lainnya dari UGM dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca juga: Mustoha Iskandar Teman Seangkatan Tertawa Ijazah Jokowi Dituding Palsu, Ungkap Bukti Foto Kelulusan
Diantaranya adalah Syueb Abuhanifah, Hardi Fitono, Teguh, Sisworo, Hari Mulyono, Prono Jiwo, Bambang, dan Soelistyotomo.
Sebelum bertugas di Aceh Tengah, mereka menjalani masa orientasi di Perhutani Bogor.
“Kala itu, antar sarjana yang baru lulus pasti saling mengamati siapa yang sudah bekerja, dan aktif berkirim surat mencari informasi lowongan kerja,” kata Murizal.
Selama dua tahun masa pengabdiannya di Aceh Tengah (1986–1988), Jokowi menjabat sebagai Kepala Divisi Konstruksi Perumahan (Housing) di PT KKA.
Pada Desember 1986, ia menikah dengan Iriana dan memboyong istrinya ke Aceh Tengah.