KUPI BEUNGOH

Penguatan Distingsi Kurikulum Prodi Melalui Kemitraan Perguruan Tinggi

Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Dr. H. Herman, M.A

*) Oleh: Dr. H. Herman, M.A

PENGUATAN distingsi kurikulum Program Studi (Prodi) melalui kemitraan Perguruan Tinggi (PT) hal yang sangat urgen dilakukan di kampus untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan di pasar kerja.

Distingsi kurikulum prodi harus terlihat jelas apa yang menjadi keahlian atau kepakaran yang harus dimiliki oleh mahasiswa di prodi tersebut, dan bermitra dengan siapa supaya keahlian atau kepakaran tersebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan, dan daya saing lulusan di pasar kerja.

Kemitraan PT dengan instansi pemerintah, industri, organisasi kemasyakatan, dan kumunitas masyarakat lainnya harus dijadikan sebagai ujung tombak kampus dalam mewujudkan distingsi kurikulum Prodi di Perguruan Tinggi (PT). 

Perguruan Tinggi (PT) yang unggul memiliki distingsi prodi, tidak hanya sekedar terlihat keunikan, keistimewaan, dan perbedaan kurikulum program studi tertentu dengan program studi lainnya, akan tetapi terlihat bagaimana distingsi kurikulum prodi tersebut diintegrasikan dengan kebutuhan pemerintah, industri, dan komunitas masyarakat ke dalam kerikulum prodi di PT.

Relevansi kurikulum prodi harus betul-betul memperkuatkan kebutuhan pemerintah, industri dan komunitas masyarakat.

Daya saing lulusan di pasar kerja mendapat kesempatan yang tinggi karena memiliki akhlak yang mulia, pengetuhuan yang luas, dan keterampilan yang tinggi sesuai dengan kebutuhan pemerintah, industri dan masyarakat. 

Tujuan penguatan distingsi kurikulum Prodi melalui kemitraan perguruan tinggi tentu tidak terlepas dari 3 (tiga) aspek utama, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan relevansi, dan meningkatkan daya saing.

Peningkatkan kualitas pendidikan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan pemerintah, industri, dan masyarakat ke dalam kurikulum prodi.

Kemudian melakukan peningkatkan relevansi kurikulum prodi dengan kebutuhan pemerintah, industri, dan masyarakat.

Selanjutnya peningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja supaya alumni yang keluar dari PT tersebut mendapat kesempatan yang tinggi merebut peluang mendapat pekerjaan di dunia kerjanya. 

Manfaat penguatan distingsi kurikulum Prodi melalui kemitraan perguruan tinggi, minimal dapat meningkatkan kualitas lulusan yang lebih siap untuk memasuki dunia kerja, dapat meningkatkan reputasi PT dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian, pengabdian kepada masyarakat,

serta dapat meningkatkan kemitraan antara perguruan tinggi dengan instansi pemerintah, industri dan masyarakat. Kalau tiga minimal manfaat tesebut dapat dicapai oleh PT,

maka bagi mahasiswa akan siap memasuki dunia kerja, PT akan mendapat reputasi yang tinggi di publik, dan mitra kerja PT memiliki yang andil yang besar sebagai ujung tombak PT. 

Penguatan distingsi kurikulum Prodi melalui kemitraan perguruan tinggi dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi, pengembangan kurikulum Prodi, dan praktik kerja lapangan. Ketiga cara tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan di pasar kerja.

Berkolaborasi dengan Mitra Perguruan Tinggi

Berkolaborasi dengan mitra kerja dapat meningkatkan efisensi, mengembangkan inovasi dan meningkat kualitas produk layanan jasa PT. Efisiesi, dan produk maksudnya masing-masing mitra PT dapat memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing PT.

Mengembang inovasi, maksud pertukaran, gagasan, pengetahuan, dan pengalaman antara PT dengan mitra kerja.

Meningkatkan kualitas produk layanan jasa, maksudnya terbangun kerja sama dan pengawasan bersama dengan sesama mitra kerja. 

Kolaborasi yang dibangun oleh PT harus dapat mengembangkan kurikulum untuk memperkuat distingsi Prodi masing-masing PT.

Kemudian harus relevan dengan kebutuhan instansi pemerintah, industri, organisasi kemasyakatan, dan kumunitas mayarakat lainnya yang mendukung distingsi Prodi. Dengan demikian, kurikulum penguatan distingsi Prodi PT akan menjadi bahagian yang integral dengan kebutuhan mitra kerja PT.

Berkolaborasi dengan mitra, tentu memerlukan strategi yang jelas, terarah dan spesifik supaya dalam kampus bermitra tidak hanya sekedar melahirkan MOU, tetapi harus belanjut dengan MOE untuk memperkuat dan merealisasikan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dalam bentuk kegiatan yang dapat mengembangkan kurikulum untuk memperkuat distingsi Prodi masing-masing PT.

Strategi berkolaborasi dengan mitra kerja tentu harus diawali dengan kegiatan mengidentifikasi mitra kerja yang tepat dan sesuai dengan tujuan serta kebutuhan yang memperkuat distingsi masing-masing Prodi di PT.

Kemudian mengembangkan komunikasi yang efektif dan transparan dengan mitra kerja. Selanjutnya mengatur tujuan dan target yang jelas, dan spesifik dengan mitra kerja yang menguntungkan dan berkelanjutan.  

Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dengan mitra kerja kolaborasi hal yang urgen dilakukan supaya PT tahu kebutuhan mitra kerja terkait kompentensi yang ingin dikembangkan untuk memperkuat distingsi Prodi masing-masing PT.

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan mitra harus diintegrasikan menjadi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk komptensi distingsi Prodi masing-masing PT. 

Kolaborasi dengan mitra kerja dalam pengembangan kurikulum harus ada umpan balik dan saran-saran dari mitra kerja untuk memastikan kurikulum yang dikembangkan tersebut apakah relevan dengan kebutuhan mitra kerja PT.

Kemudian tidak cukup disitu, akan tetapi juga harus dievaluasi secara objektif untuk mengukur tingkat efektivitas kurikulum yang dikembangkan tersebut dapat membawa perbaikan dan perubahan terhadap peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil yang dicapai oleh masing-masing Prodi di PT. 

Kalau hal tersebut dapat dilakukan dengan baik dalam berkolaborasi dengan mitra kerja, maka dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dapat mendatangkan manfaat kolaborasi adalah muningkat relevansi kurikulum dengan kebutuhan mitra kerja.

Kemudian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh mahasiswa akan sesuai dengan kebutuhan mitra kerja. Selanjutnya akan meningkat kesempatan kerja dan karir bagi lulusan Prodi di PT tersebut. 

Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja di lapangan dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah di pelajari di kampus.

Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bukan sekedar untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan melalui PKL, tetapi yang sangat esensial adalah untuk meningkatkan kompetensi masiswa bidang keahliannya sehingga mahasiswa betul-betul siap memasuki dunia kerja sesuai dengan profesi pendidikan ditempuh di kampus. 

Keahlian dalam bidang yang ditekuni mahasiswa harus betul-betul dapat mengantar karir memasuki dunia kerja bidang keahliannya.  

Keahlian dalam bidang yang ditekuninya tidak hanya sekedar tinggi IPK di kampus, tetapi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang nyata sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dimana tempat mahasiswa bekerja nanti. 

Dalam hal tersebut, tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahsiswa harus betul-betul direncanakan, dan dipilih secara objektif, tidak asal penempatan tempat PKL mahasiswa.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat dilakukan berapa tepat, seperti kantor pemerintahan, perusahaan/industri, lembaga sosial kemasyarakatan dan lembaga komunitas lainnya yang penting tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kantor dan lembaga tersebut relevan dengan kurikulum prodi dan dapat memberikan pengalaman lansung kepada mahasiswa sebagai bekal karir memasuki dunia kerja setelah tamat/lulus dari Prodi di PT tersebut.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penguatan distingsi kurikulum Prodi melalui kemitraan perguruan tinggi sangat urgen dilakukan di masing-masing kampus sebagai pencetak cendikiawan dan tenaga kerja.

Semua itu dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi, pengembangan kurikulum Prodi, dan praktik kerja lapangan.

Ketiga cara tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusan di pasar kerja.

Sebab, semakin kuat melakukan penguatan distingsi kurikulum Prodi melalui kemitraan perguruan tinggi, maka semakin meningkatkan juga reputasi kampus, kepuasan mahasiswa, dan meningkat kualitas alumni serta siap bersanding dan bersaing di pasar kerja. (*)

*) PENULIS adalah Dosen STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Artikel KUPI BEUNGOH lainnya baca DI SINI

Berita Terkini