Fakta dan Sosok Dewi Astutik, Pengendali Narkoba Internasional yang Selundupkan 2 Ton Sabu

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS SABU 2 TON - (kiri) Foto paspor Dewi Astutik WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gerbong narkoba di sejumlah negara. Dia menguasai segitiga emas peredaran narkoba di Asia Tenggara dan (kanan) Petugas gabungan menunjukkan bukti 2 ton sabu yang diamankan dari kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada 2 Mei. Konferensi pers digelar di Batam, Kepri, Senin (26/5/2025).

SERAMBINEWS.COM - Fakta mengejutkan terungkap dari hasil investigasi Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait jaringan narkoba internasional.

Seorang wanita asal Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik, diketahui sebagai tokoh kunci dalam sindikat narkoba kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle).

Dewi Astutik diduga kuat berperan sebagai perekrut ratusan kurir narkoba yang kini tersebar di berbagai negara.

Informasi ini mencuat setelah penangkapan 110 warga negara Indonesia (WNI) di sejumlah negara, termasuk Brasil, India, Kamboja, hingga Korea, yang seluruhnya diketahui berperan sebagai kurir narkotika.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom, para WNI kurir narkoba ini mengaku hasil rekrutmen Dewi Astutik.    

"Itu ketika kita bertanya, mereka bagian dari Dewi Astutik," dikutip dari tayangan Rosi Kompas TV pada Kamis (29/5/2025). 

Pada kasus penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada 20 Mei 2025, kurir-kurir narkoba ini tiketnya juga dipesan orang yang berhubungan dengan Dewi Astutik. 

"Maka saya pada kesimpulan, Dewi Astutik memainkan peran penting dalam proses rekrutmen kurir," tegas Marthinus Hukom. 

Dikatakan Marthinus, Dewi Astutik tidak hanya menjadi master mind di kasus penyelundupan 2 ton sabu di kapal Sea Dragon Tarawa, tapi juga di kasus-kasus besar lainnya. 

Seperti, akhir tahun 2024, saat ada 2 orang terbang dari Kamboja, masuk ke Medan dengan menggunakan pesawat membawa narkoba, mereka juga hasil rekrutmen Dewi Astutik. 

"Kita hari ini berhadapan dengan sindikasi besar seluruh dunia, dikendalikan oleh Dewi Astutik," tegas Marthinus. 

Menurut Marthinus, Dewi Astutik  sudah menjadi pimpinan jaringan ini. 

Namun, dia yakin Dewi bukan pimpinan tertinggi karena hasil analisisnya, dia terhubung dengan sindikasi di Afrika yang beroperasi di wilayah Thailand dan semenanjung Malaya.

Dimanakah Dewi Astutik saat ini?

Marthinus mendeteksi Dewi terakhir berada di wilayah Thailand atau Kamboja. 

Untuk itu, dia sudah bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) di luar negeri untuk mencari keberadaannya. 

"Saya sudah audiensi, kami pinjam tangan kita di BIN LU. Kita manfaatkan untuk membantu kita," katanya.

Seberapa bahahanya Dewi Astutik? 

Marthinus meyakini, di atas Dewi Astutik atau Fredy Pratama, ada sindikat besar dengan milisi-milisinya.  

Menurutnya, kartel narkoba di dunia, baik di Afhanistan, Meksiko atau negara-negara Amerika Latin,  selalu menggunakan milisi bersnejata untuk mengamankan jalur-jalur perdagangan narkotika. 

"Jangan kita mengkhayal seperti menangkap pencuri biasa, atau pengedar biasa. Tetapi ketika kita menyentuh kepala, puncak operasional. Ini kita berhadapan denagn satu kekuatan bersenjata dan kekuatan finasial yang kuat," katanya. 

Marthinus yakin dengan dukungan pemerintah saat ini, programnya untuk memberantas narkoba di Indonesia akan terwujud. 

Siapakah Dewi Astutik?

TEGANG - Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom menceritakan pergolakan batinnya sebelum menangkap penyelundupan 2 ton sabu yang didalangi Dewi Astutik. (kolase kompas TV/istimewa)

 

Ternyata nama Dewi Astutik  itu sengaja dipalsukan untuk mengelabui petugas. 

Dewi Astutik yang diketahui beralamat asal di Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jatim, itu nama sebenarnya berinisial PA. 

Hal ini diungkapkan Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, Selasa (27/5/2025).

“Nama Dewi Astutik tidak ada. Tetapi alamat itu memang warga sini. Fotonya juga kenal,” katanya. 

Menurutnya, jika sesuai KTP maupun paspor warga mengenal namanya berinisial PA. 

Diakui Gunawan, PA memang bekerja di luar negeri.

“Memang kerja di luar negeri dan sudah lama berangkatnya. Pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan, dan terakhir ini katanya bekerja di Kamboja,” urainya.

Salah satu warga, Sri Wahyuni mengatakan hal yang sama.

Kata dia tidak ada nama Dewi Astutik di lingkungannya.

“Lihat di media sosial memang seperti warga sini. Tetapi namanya bukan Dewi Astutik melainkan PA,” pungkasnya.

Terkait hal ini, Polres Ponorogo sudah mengecek kebenarannya dengan mendatangi rumahnya sesuai alamat yang beredar. 

“Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025).

Dia menjelaskan mencuatnya nama  ‘Dewi Astutik ‘ karena  penangkapan kapal KM Sea Dragon Tarawa yang membawa 2 ton narkotika jenis sabu, di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei lalu.

Dewi Astutik diduga sebagai otak penyelundupan sabu-sabu tersebut. 

Bahkan, dari hasil investigasi awal Dewi Astutik masih ada hubungan dengan gembong narkoba, Fredy Pratama. 

Andin mengakui, nama Dewi Astutik itu memang samaran. 

“Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya . Orang situ (Ponorogo) tapi kartunya (KTP) dipalsukan,” terang mantan Waka Polres Berau Polda Kaltim.

Dari hasil identifikasi bahwa,’Dewi Astutik’ memang sudah lama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terakhir berangkat ke Kamboja

“Disinyalir di Kamboja, sudah jadi rednotice oleh BNN, jadi buronan Interpol. Memang orang Ponorogo, sudah lama jadi PMI,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, BNN menggerebek sebuah Kapal Motor (KM) Sea Dragon Tarawa yang membawa 2 ton narkotika jenis sabu di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei lalu. 

Penangkapan sabu senilai Rp 5 triliun ini memunculkan nama Dewi Astuti (nama paspor Dewi Astutik).

Keterangan dari BNN, Dewi Astutik adalah seorang WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gembong narkoba di sejumlah negara.

Dari foto-foto yang diperlihatkan BNN, Dewi Astutik berambut pendek.

Itu  terlihat dari foto paspornya dan lahir 8 April 1983.

Foto lain memperlihatkan Dewi Astutik menggunakan kerudung.

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ternyata Dewi Astutik Pengendali Narkoba Internasional, 110 WNI yang Ditangkap Hasil Rekrutmennya

Berita Terkini