Syarif memastikan tidak ada gejala panas atau gatal yang dialami.
Alergi ini juga dipastikan tidak menular.
"Beliau enggak ada ngerasain panas, enggak ada ngerasain gatal. Jadi, pure hanya alergi biasa. Autoimun juga enggak," ujarnya.
Meskipun demikian, kemunculan alergi pada kulit Jokowi membuat beberapa pihak mempertanyakan kondisi kesehatannya.
"Ya, ada mungkin yang belum tahu secara langsung, hanya melihat di layar TV, karena mungkin muncul di kulit beliau, jadi banyak yang nanya," tambahnya.
Dia menceritakan kondisi Jokowi telah membaik.
Bahkan, Jokowi sempat bersepeda dalam acara car free day, yang menunjukkan bahwa fisiknya sangat bugar.
Aktivitas sehari-hari juga tidak terganggu, termasuk saat menyapa warga yang ingin bertemu dan meminta foto dengannya.
"Kemarin sempat sepedaan, lalu beliau sempat main sama cucu, lalu sempat kita sarapan bareng sama beliau. Jadi sama sekali tidak mengganggu aktivitas beliau," ujarnya.
Baca juga: Ahli Tertawakan Roy Suryo Cs: Ijazah Palsu Belum Terbukti, Malah Laporkan Skripsi Jokowi ke Polisi
Walau pun sudah dipastikan penyakit kulit yang diderita jokowi bukan Sindrom Stevens Johnson, tapi gejala yang diderita cukup mirip.
Karena itu, kita perlu tahu apa itu Sindrom Stevens Johnson.
Sindrom Stevens Johnson
Dilansir dari Web MD, Kamis (5/6/2025), Sindrom Stevens Johnson merupakan gangguan kulit serius yang tak hanya merusak jaringan kulit, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan pada organ-organ dalam, bahkan mengancam nyawa penderitanya jika tidak ditangani segera.
Sindrom Stevens Johnson adalah penyakit yang jarang terjadi, namun bisa berdampak fatal.
Kondisi ini biasanya muncul sebagai reaksi parah terhadap obat-obatan tertentu atau infeksi.