Kupi Beungoh

Revolusi Langit Dimulai: 1 Muharram, Ulama dan Umara Aceh Barat Bersatu Dalam Taat

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tgk. H. Khairul Azhar, S.Ag., MA, Pimpinan Dayah Zudi Aceh Barat, Ketua Tanfidziyah PCNU Aceh Barat, dan Kasubbag TU Kantor Kemenag Aceh Barat.

Di tengah rutinitas kantor yang akrab dengan rapat, kopi, dan absen sidik jari, suara azan hadir memberi makna lain. 

Suasana pun berubah. ASN kita, meskipun berdasi dan membawa map, tetaplah manusia biasa. Mereka juga punya rindu kepada Tuhan.

Begitu pula dengan keuchik dan perangkat gampong. Dalam budaya Aceh, jika ulee keumudoe ka dikeu, yang lain biasanya mengekor. 

Baca juga: VIDEO - Remaja Diterkam Buaya Saat Mandi di Krueng Meureubo Aceh Barat

Maka semangat ini diharapkan bisa menjalar. Salat berjamaah di sela pekerjaan bukanlah tekanan, melainkan penyegaran. 

Refresing rohani. Lima belas menit sujud jauh lebih menenangkan ketimbang lima belas menit scroll berita selebritas.

Magrib Mengaji, Bukan Lagi Netflix

Jika ASN sudah diberi panduan rohani di kantor, maka rumah pun tak boleh ketinggalan. Salah satu ruh perubahan terpenting ada di waktu Magrib. 

Dulu, jam Magrib adalah waktunya rebutan remot dan suara sinetron dari segala penjuru. Sekarang, pelan-pelan suara ngaji mulai menggantikan. 

Anak-anak yang dulu asyik dengan game online, kini mulai berebut iqra. Bapak-bapak yang biasa di warkop atau panteu keude, mulai punya rutinitas baru yang lebih berkah.

Ini bukan revolusi berdarah, melainkan revolusi sunyi. Tetapi justru karena sunyi, ia lebih dalam meresap. 

Aceh Barat sedang mengubah rumah tangga dari yang dulu jadi penonton dunia, kini menjadi pengamal Al-Quran.

Dana Desa, Rasa Surga

Perubahan pun menyentuh soal keuangan. Salah satu titik terang datang dari gebrakan Baitul Mal Gampong.

Dana desa yang dulu dikenal lewat plang proyek dan kadang jadi sumber selisih di balai gampong, kini mulai mengalir untuk hal-hal yang lebih menyentuh hati, seperti beasiswa santri, pengadaan mushaf, dan bantuan untuk fakir miskin.

Ekonomi syariah tidak berhenti di seminar dan spanduk. Ia kini turun ke meunasah, dapur dhuafa, dan rumah-rumah sepi yang butuh perhatian. 

Semua unsur pemimpin tidak lagi hadir dalam wujud baliho, tetapi dalam bentuk beras yang sampai di tangan orang lapar.

Wisata Syariah, Liburan Tetap Sopan. 

Kalau urusan ekonomi sudah mengarah ke syariah, maka sektor wisata pun tak boleh ketinggalan. Aceh Barat punya laut, gunung, dan spot swafoto yang bisa bikin iri Instagram. 

Halaman
1234

Berita Terkini