Kepala Dinas Kesehatan Abdya diwakili Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (Kabid Yankes) Ns Yusmanita, S.Kep, kepada wartawan Kamis (10/7/2025) mengatakan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petugas sanitarian dalam melaksanakan pengawasan kualitas air minum yang aman dan berkelanjutan.

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Dinas Kesehatan menggelar Pelatihan Pelaksanaan Pengawasan Kualitas Air Minum bagi tenaga Kesehatan Lingkungan (Kesling) di 13 Puskemas yang tersebar di sembilan kecamatan, kabupaten setempat.

Kegiatan yang berlangsung di aula Guest House Khana Pakat Blangpidie ini berlangsung selama enam hari, 7-12 Juli 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Abdya diwakili Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (Kabid Yankes) Ns Yusmanita, S.Kep, kepada wartawan Kamis (10/7/2025) mengatakan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan petugas sanitarian dalam melaksanakan pengawasan kualitas air minum yang aman dan berkelanjutan.

“Pelatihan dipusatkan kepada tenaga Kesling dari 13 Puskesmas di Kabupaten Abdya difokuskan kepada materi-materi seperti pengenalan alat sanitarian kit, pengukuran secara fisika, kimia, dan biologis,” ujarnya.

Yusmanita menerangkan, pelatihan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman semua terhadap pentingnya pengawasan kualitas air minum, demi menjamin terpenuhinya hak masyarakat atas air yang aman, layak, dan sehat.

“Kita tahu bersama bahwa air minum yang memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor kunci dalam upaya pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang kesehatan dan lingkungan,” ucapnya.

Baca juga: Wabup Zaman Akli Buka Musrenbang RPJM Abdya Tahun 2025-2029, Ini Kata Kepala Bappeda

Ia berharap para peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air minum di wilayah kerja masing-masing.

“Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas teknis, tetapi juga memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menjamin akses masyarakat terhadap air minum yang aman dan layak,” pungkas Yusmanita. (*)