“BTN Syariah mendukung penuh program penguatan koperasi desa. Koperasi ini sebagai mitra pembangunan yang konkret, yang dapat menjangkau masyarakat secara langsung dan mendorong pemerataan akses pembiayaan syariah. Ini bukan hanya program ekonomi, melainkan pembangunan sosial,” ujar Septiadi.

Pertemuan ini menghasilkan kesepahaman awal untuk menyusun kerangka kerja sama yang berorientasi pada tiga hal: perluasan akses pembiayaan mikro dan perumahan syariah bagi koperasi, penguatan kapasitas kelembagaan melalui pelatihan dan pendampingan, serta rencana penyelenggaraan FGD lintas pemangku kepentingan yang akan melibatkan Pemko Banda Aceh, Dinas Koperasi dan UKM, Dimas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG), dan Dekopin.

Menurut Dos, silaturahmi ini juga menjadi wujud respons konkret terhadap kebijakan nasional yang disampaikan Wakil Menteri Perumahan, Fahri Hamzah, yang mendorong agar distribusi bahan bangunan dan skema pembiayaan rumah rakyat dilakukan melalui koperasi, demi memangkas rantai perantara dan memastikan manfaat langsung ke masyarakat.

“Lewat koperasi, kita bangun rumah dan harapan,” ucap Dos, merujuk pada semangat yang digaungkan Wamen PUPR. 

Ia menambahkan bahwa koperasi hari ini harus tampil sebagai aktor pembangunan yang kredibel, bukan sekadar pelengkap program pemerintah, tetapi pelaku utama dalam distribusi kesejahteraan yang sistemik.

Pertemuan ini menandai bahwa gampong-gampong di Banda Aceh tidak kekurangan kapasitas, hanya memerlukan akses dan struktur pendukung yang adil dan terukur. 

Di tengah semangat kolaborasi ini, BTN Syariah membuka pintu dan Forum Ketua Koperasi Merah Putih menjawab dengan kesiapan. (*)

Baca juga: Daftar Nama 8 Korban Tewas akibat Truk Terguling di Toraja Utara Sulsel, Belasan Lainnya Terluka

Baca juga: Lelah Menunggu BSU 2025 Tak Kunjung Cair? Waspada Jangan Klik Link Cek Tanpa NIK, Bisa Jadi Penipuan